34231881
IQPlus, (9/12) - Harga minyak stabil pada hari Selasa setelah merosot 2% pada sesi sebelumnya, karena pelaku pasar terus mencermati perundingan damai untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina dan keputusan suku bunga AS yang akan datang.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 2 sen, atau 0,03%, menjadi $62,47 per barel pada pukul 01.01 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di level $58,84, turun 4 sen, atau 0,07%.
Kedua kontrak turun lebih dari $1 pada hari Senin setelah Irak memulihkan produksi di ladang minyak West Qurna 2 milik Lukoil, salah satu yang terbesar di dunia.
Ukraina akan menyampaikan rencana perdamaian yang telah direvisi kepada AS setelah perundingan di London antara Presiden Volodymyr Zelenskiy dan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris.
"Harga minyak berada dalam kisaran perdagangan yang ketat hingga kita mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang arah perundingan damai ini," ujar kepala analis pasar KCM Trade, Tim Waterer.
"Jika perundingan gagal, kami memperkirakan harga minyak akan naik, atau jika terjadi kemajuan, dan ada kemungkinan pasokan Rusia ke pasar energi global kembali pulih, harga diperkirakan akan turun," tambahnya.
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, negara-negara G7 dan Uni Eropa sedang bernegosiasi untuk mengganti batas harga ekspor minyak Rusia dengan larangan penuh layanan maritim dalam upaya mengurangi pendapatan minyak Rusia.
Keputusan kebijakan Federal Reserve, yang akan diumumkan Rabu, juga menjadi sorotan, dengan pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga seperempat poin sebesar 87%.
Ke depannya, analis di BMI memperkirakan akan terjadi kelebihan pasokan di pasar energi, yang menurut mereka akan menekan harga pada tahun 2026. (end/Reuters)