HARGA MINYAK MASIH MENGUAT SENIN SIANG

  • Info Pasar & Berita
  • 22 Sep 2025

1758526254901574

IQPlus, (22/9) - Harga minyak menguat pada hari Senin didorong oleh ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah, meskipun prospek pasokan minyak yang lebih besar dan kekhawatiran tentang dampak tarif perdagangan terhadap permintaan bahan bakar global turut membebani.

Minyak mentah Brent berjangka naik 45 sen, atau 0,67%, menjadi $67,13 per barel pada pukul 07.01 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk kontrak Oktober berada di level $63,15 per barel, naik 47 sen, atau 0,75%.

Kontrak WTI Oktober berakhir pada hari Senin, sementara kontrak November yang lebih aktif naik 43 sen, atau 0,69%, menjadi $62,83 per barel.

"Laporan akhir pekan lalu bahwa Rusia mengancam di perbatasan Polandia telah mengingatkan para pedagang akan risiko yang berkelanjutan terhadap keamanan energi Eropa dari timur laut," kata Michael McCarthy, CEO platform investasi Moomoo Australia dan Selandia Baru.

Pesawat Polandia dan sekutu dikerahkan pada Sabtu pagi untuk memastikan keamanan wilayah udara Polandia setelah Rusia melancarkan serangan udara yang menargetkan Ukraina barat di dekat perbatasan dengan Polandia, ungkap angkatan bersenjata negara anggota NATO tersebut.

Pengerahan tersebut dilakukan setelah tiga jet militer Rusia melanggar wilayah udara NATO Estonia selama 12 menit pada hari Jumat, sementara pada hari Minggu, angkatan udara Jerman melaporkan bahwa sebuah pesawat militer Rusia memasuki wilayah udara netral di atas Laut Baltik.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bertemu pada hari Senin terkait tuduhan Estonia bahwa jet tempur Rusia melanggar wilayah udaranya, kata para diplomat.

Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap infrastruktur energi Rusia, menghantam terminal dan kilang, sementara Presiden AS Donald Trump telah mendesak Uni Eropa untuk menghentikan pembelian minyak dan gas Rusia.

Dalam berita Timur Tengah, empat negara Barat mengakui negara Palestina, yang memicu respons keras dari Israel dan menambah keresahan di wilayah penghasil minyak utama tersebut. (end/Reuters)

Kembali ke Blog