HARGA MINYAK NAIK TIPIS MESKI TERJADI LONJAKAN PASOKAN DI AS

  • Info Pasar & Berita
  • 27 Jun 2024

17826474

IQPlus, (27/6) - Harga minyak ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Rabu meskipun terjadi lonjakan pasokan bensin di AS, karena investor khawatir bahwa potensi perluasan perang Gaza dapat mengganggu pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.

Minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen, atau 0,3 persen, menjadi US$85,25 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS menetap 7 sen lebih tinggi pada US$80,90 per barel.

Ketegangan lintas batas antara Israel dan Hizbullah Lebanon telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran akan perang besar-besaran Israel-Hizbullah yang dapat menarik kekuatan regional lainnya, termasuk produsen minyak utama Iran.

"Premi risiko geopolitik telah kembali ke pasar karena perang antara Israel dan Lebanon kemungkinan akan melibatkan Iran secara langsung, dan hal ini akan menjadi kekhawatiran," kata Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates yang berbasis di Houston.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan negaranya berdiri dalam solidaritas dengan Lebanon dan meminta dukungan negara-negara kawasan.

Serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah telah mendukung harga minyak. Kelompok tersebut mengatakan pihaknya menargetkan sebuah kapal di pelabuhan Haifa Israel dengan sejumlah drone dalam operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak.

Di awal sesi, harga minyak turun setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan lonjakan stok minyak mentah AS sebesar 3,6 juta barel pada minggu lalu, mengejutkan para analis yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan akan terjadi penurunan.

Stok AS meningkat sementara persediaan di tempat lain menurun, kata analis UBS Giovanni Staunovo.

"Saya akan menyebut pasar minyak sebagai sebuah kisah dengan cerita yang berbeda,. kata Staunovo. .Kami melihat penurunan persediaan minyak di Jepang dan Eropa minggu lalu. Jadi tampaknya pasar sedang melakukan pengetatan, namun belum terjadi di AS". (end/Reuters)


Kembali ke Blog