24959087
IQPlus, (6/9) - Indeks harga pangan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa sedikit menurun pada bulan Agustus, data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan, karena harga gula, daging, dan sereal yang lebih rendah lebih dari sekadar mengimbangi harga susu dan minyak sayur yang lebih tinggi.
Indeks harga, yang disusun oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) untuk melacak komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global, turun menjadi 120,7 poin pada bulan Agustus dari 121 yang direvisi pada bulan Juli.
Indeks FAO mencapai titik terendah dalam tiga tahun pada bulan Februari tahun ini karena harga pangan turun dari rekor puncak yang ditetapkan pada bulan Maret 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Nilai pada bulan Agustus 1,1 persen lebih rendah dari levelnya tahun lalu dan 24,7 persen di bawah puncaknya pada Maret 2022.
Dalam laporan terpisah, FAO menurunkan perkiraannya untuk produksi sereal global pada tahun 2024 sebesar 2,8 juta ton menjadi 2,851 miliar ton, sehingga hampir setara dengan produksi tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut sebagian besar mencerminkan berkurangnya prospek tanaman biji-bijian kasar di Uni Eropa, Meksiko, dan Ukraina, akibat kondisi cuaca yang panas dan kering.
Prakiraan pemanfaatan serealia dunia pada tahun 2024/2025 diturunkan sebesar 4,7 juta ton dibandingkan bulan Juli menjadi 2,852 miliar ton, yang mencerminkan peningkatan sebesar 0,2 persen dari tahun 2023/2024.
Badan tersebut juga memangkas prakiraannya untuk stok serealia dunia pada penutupan musim pada tahun 2025 sebesar 4,5 juta ton menjadi 890 juta ton. (end/Reuters)