18940206

IQPlus, (9/7)- Harga produsen di China anjlok 3,6% pada bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya, menandai penurunan terbesar dalam hampir dua tahun, karena perang harga yang semakin dalam melanda perekonomian yang sudah bergulat dengan permintaan konsumen yang lesu.

Indeks harga konsumen naik 0,1% pada bulan Juni dibandingkan tahun lalu, menurut data Biro Statistik Nasional Rabu, kembali tumbuh setelah empat bulan berturut-turut mengalami penurunan.

Menurut jajak pendapat Reuters, para ekonom telah meramalkan angka yang datar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

CPI inti, tidak termasuk harga makanan dan energi, naik 0,7% dari tahun lalu, kenaikan terbesar dalam 14 bulan, menurut NBS.

Namun, penurunan harga produsen lebih buruk dari perkiraan 3,2% dalam jajak pendapat Reuters dan menandai penurunan terbesar sejak Juli 2023, menurut data LSEG. PPI telah terjerumus dalam deflasi multi-tahun sejak September 2022.

Indeks CSI 300 Tiongkok Daratan naik 0,19% setelah rilis tersebut.

"Masih terlalu dini untuk menyatakan deflasi berakhir pada tahap ini [karena] momentum di sektor properti masih melemah [dan] kampanye .anti-involusi. masih dalam tahap awal," kata Zhiwei Zhang, presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management. Involusi, yang dikenal sehari-hari sebagai "neijuan" di Tiongkok, merujuk pada perang harga yang melanda beberapa sektor konsumen. (end/CNBC)