33438630

IQPlus, (1/12) - Harga rumah baru di Tiongkok naik lebih cepat pada bulan November, tetapi harga di pasar sekunder terus menurun, menandakan bahwa sektor properti yang dilanda krisis belum mencapai titik terendah, menurut survei swasta yang dirilis pada hari Senin.

Harga rumah baru tumbuh 0,37% secara bulanan dibandingkan dengan kenaikan 0,28% pada bulan Oktober, menurut China Index Academy, salah satu perusahaan riset properti terbesar di negara itu.

Harga jual kembali turun 0,94% dibandingkan dengan penurunan 0,84% pada bulan sebelumnya.

Tingginya volume listing dan ekspektasi pembeli yang rendah di pasar sekunder meningkatkan tekanan penurunan harga menjelang akhir tahun, kata perusahaan riset tersebut.

Sektor properti Tiongkok telah terpuruk sejak peraturan yang lebih ketat memicu krisis likuiditas tahun 2021 bagi para pengembang real estat, yang banyak di antaranya telah gagal bayar utang.

Menstabilkan pasar dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga dan membantu mengurangi ketergantungan ekonomi yang besar pada investasi infrastruktur yang didorong pemerintah serta ekspor yang telah terdampak oleh kebijakan perdagangan AS.

Meskipun pihak berwenang telah meluncurkan serangkaian langkah pada paruh kedua tahun 2024 untuk mendukung sektor ini, stimulus baru berskala besar telah ditahan tahun ini.

China Index Academy menyatakan bahwa kebijakan jangka pendek apa pun dapat mencakup pelonggaran pembatasan pembelian rumah, penurunan biaya transaksi, dan percepatan proyek pembangunan kembali desa perkotaan untuk merangsang permintaan. (end/Reuters)