HARITA GUNAKAN SLAG NIKEL UNTUK BAHAN KONSTRUKSI DAN PENYUBUR TANAH

  • Info Pasar & Berita
  • 13 Jun 2024

16433052

IQPlus, (13/6) - Perusahaan tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel, menginisiasi pemanfaatan sisa hasil pengolahan atau slag nikel dari smelter feronikel di Pulau Obi, Maluku Utara sebagai bahan konstruksi dan penyubur tanah bagi reklamasi lahan tambang.

"Inisiasi pemanfaatan slag nikel sebagai pembenah tanah itu memang masih dalam tahap uji coba skala laboratorium. Namun dari hasil uji coba yang dilakukan, ia optimistis dapat memperbesar skala pemanfaatan slag nikel tersebut," kata Green Mining Manager Harita Nickel, Retno Dewi Handayani saat diskusi DETalk dengan tema "Peran Perusahaan Ekstraktif dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan" yang digelar Dunia Energi secara daring di Jakarta, Selasa.

Retno menjelaskan slag nikel yang diuji Harita ternyata juga mengandung unsur hara yang baik untuk tanah.

"Slag nikel ternyata mengandung Si dan Mg yang cukup besar menjadi potensi hara bagi tanaman. Dan juga secara fisik slag nikel ini 99 persen itu berbentuk pasir yang mana tentunya akan membantu kondisi tanah nikel yang padat setelah diberi slag nikel menjadi gembur dan menyerap air," jelas Retno.

Penelitian dilakukan di rumah kaca laboratorium silvikultur Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB. Uji coba menggunakan media tanam yang didatangkan dari areal pertambangan yang terdiri dari overburden, slag nikel, top soil, dan slag nikel dengan 6 perlakuan komposisi media tanam untuk masing-masing jenis cover crop dan pohon.

Jenis cover crop (tanaman pelindung) yang digunakan adalah kacang centro, rumput bede, dan sereh wangi sedangkan jenis pohon adalah sengon, kayu putih, jabon merah dan pala. Jenis-jenis tersebut umumnya yang ditanam pada areal reklamasi.

"Untuk target yang ingin dicapai jangka pendek adalah kami sedang merencanakan uji coba skala lapangan. Untuk target jangka panjangnya ialah bila memang hasil dari uji coba ini bisa diaplikasikan tentunya kami berharap dapat menjadi bahan untuk penimbunan lahan bekas tambang yang merupakan bagian tahapan penataan lahan," kata Retno menjelaskan. (end/ant)




Kembali ke Blog