17340927
IQPlus, (23/6) - - PT Bank IBK Indonesia Tbk (IDX: AGRS) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta. Perseroan juga mengadakan Public Expose yang menyoroti perkembangan terkini Bank IBK Indonesia.
Dalam siaran pers AGRS (20/6) Salah satu agenda RUPST adalah perubahan 2 direktur Perseroan, yaitu Park Jin Je (Mr Park) sebagai Direktur Kredit yang sebelumnya dijabat oleh Lee Dae Sung dan Andreas Mikael Sumual (Andreas) sebagai Direktur Operasional yang sebelumnya dijabat oleh MC Vera Afianti. Perubahan ini berlaku efektif setelah ditutupnya RUPST dan diperolehnya Persetujuan Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Mr Park memiliki pengalaman kurang lebih selama 22 tahun di dunia perbankan dan perjalanan karier beliau sebagai pejabat executive: General Manager Pre CEO Training Course IBK Korea (Jul 2024 - Jan 2025), Chief Deputy General Manager Bangi Yeok Branch IBK Korea (Jan 2022 - Jul 2024), Credit Reviewer Division Head IBK Indonesia (Jul 2019 - Jan 2022), Chief Deputy General Manager Yeouido Hankook Jeungkwon Branch IBK Korea (Jan 2018 - Jul 2019).
Sedangkan Andreas merupakan kandidat promosi internal Perseroan dengan pengalaman kurang lebih selama 22 tahun di dunia perbankan dan perjalanan karier beliau sebagai pejabat executive pada posisi Operation Division Head IBK Indonesia (Apr 2025 - sekarang), HR Division Head IBK Indonesia (Agust 2022 - Apr 2025), dan VP HR Generalist Citibank N.A Indonesia (Mar 2014 - Apr 2019). Andreas juga mempunyai pengalaman di perbankan sebagai HR Business Partner and Employee Relation PT Commonwealth Bank Indonesia (Jun 2010 - Agust 2011), Manager HR Business Partner and Industrial Relation pada Royal Bank of Scotland (Des 2004 - Jun 2010), Manager Payroll and Compensation Benefit pada HSBC Indonesia (Okt 1997 - Des 2004). Di luar perbankan, beliau juga mempunyai pengalaman sebagai Manager Business Partner Sales & Marketing pada PT HM Sampoerna Tbk (Agust 2011 - Jan 2014), dan HR Business Partner pada PT Smartfen Telecom Tbk (Apr 2019 - Jun 2020)
Setelah pengangkatan 2 direktur baru, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut:
Komisaris Utama (Independen) : Taufik Hakim
Komisaris Independen : Damal Bayu Utama
Komisaris Independen : Joni Swastanto
Komisaris : Ko Dae Jin
Direktur Utama : Oh in Taek
Direktur Kredit : Park Jin Je
Direktur Bisnis : Edwin Rudianto
Direktur Operasional : Andreas Mikhael Sumual*
Direktur Kepatuhan : Alexander Frans Rori
"Dengan bergabungnya Mr Park dan Andreas yang telah memiliki pengalaman yang andal dibidangnya dan pengetahuan secara langsung tentang Bank IBK Indonesia, harapannya Bank IBK Indonesia semakin melaju di depan. Hal ini sejalan dengan slogan 'Impianmu Bersama Kami (IBK) dapat tercapai." ujar Direktur Utama Bank IBK Indonesia, Oh In Taek.
Sedangkan agenda RUPSLB yaitu perubahan Anggaran Dasar perihal masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris. Perubahan tersebut sesuai dengan POJK No. 17 tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
Setelah RUPS, Perseroan mengadakan Public Expose yang antara lain memaparkan posisi Bank IBK Indonesia yang menutup akhir tahun 2024 dengan pencapaian kinerja yang konsisten. Bank IBK Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 17,76% secara year on year (YOY) menjadi Rp215,85 miliar. Pendapatan bunga bersih tercatat tumbuh 19,28% menjadi Rp581,24 miliar secara year to date. Kenaikan pendapatan bunga bersih ini berdampak pada peningkatan Net Interest Margin (NIM) dari 2,41% menjadi 3,09% secara YOY. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Bank IBK Indonesia mampu menghasilkan pertumbuhan yang stabil baik dari segi bisnis, kesehatan dan profitabilitas.
Bank IBK Indonesia berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,78% dari Rp8,89 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp9,41 triliun pada Desember 2024. Sejalan dengan hal ini, rasio pertumbuhan kredit yang cukup mengesankan di Desember 2024 sebesar 24,7% jauh di atas rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 10,5 % pada periode yang sama.
Kualitas kredit tetap terjaga meski NPL Gross tercatat naik 0,48% menjadi 1,96%, dan NPL Net meningkat 0,36% menjadi 1,31%. Meskipun demikian, kualitas kredit Bank IBK Indonesia tetap terbilang baik karena NPL jauh di bawah threshold sebesar 5%.
Direktur Utama Bank IBK Indonesia, Oh In Taek menyatakan, "Secara year on year (YOY) rasio kecukupan modal (CAR) turun dari 48,04% menjadi 39,74% dan pertumbuhan modal inti mencapai 3,68% dari sebelumnva Rp5,30 triliun meniadi Rp5,49 triliun. Hal ini menunjukkan Bank IBK Indonesia telah mengambil langkah mitigasi risiko adaptif untuk menjaga kualitas aset dalam batas yang terkendali."
"Bank IBK Indonesia berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan inovasi-inovasi baru dengan menyesuaikan perkembangan perbankan guna keberlanjutan bisnis sehingga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat Indonesia khususnya nasabah Bank IBK Indonesia. Hal ini sesuai dengan misi kami "Grow Together With The Custome.. Kami berterima kasih kepada seluruh pemegang saham, nasabah dan masyarakat yang senantiasa mendukung eksistensi kemajuan Bank IBK Indonesia." tegas Oh In Taek. (end)