04936446
IQPlus, (19/2) - Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pertumbuhan permintaan minyak global kehilangan momentum, ketika IEA memangkas perkiraan pertumbuhan di 2024. Kondisi itu sangat kontras dengan pandangan yang dianut oleh kelompok produsen OPEC.
Mengutip The Business Times, Senin, 19 Februari 2024, IEA, yang mewakili negara-negara industri, memperkirakan bahwa permintaan minyak akan mencapai puncaknya pada 2030 seiring dengan peralihan dunia ke energi yang lebih ramah lingkungan. Sementara itu, OPEC memperkirakan penggunaan minyak akan terus meningkat dalam dua dekade mendatang.
Laporan bulanan minggu ini dari kedua peramal tersebut menggarisbawahi perkiraan mereka yang sangat berbeda untuk permintaan minyak 2024.
Laporan bulanan IEA memperkirakan permintaan minyak global akan tumbuh sebesar 1,22 juta barel per hari (bph) tahun ini, sedikit turun dari perkiraan bulan lalu. Sedangkan OPEC mempertahankan perkiraan pertumbuhannya yang jauh lebih curam yaitu 2,25 juta barel per hari.
Dalam pandangan IEA, perlambatan tahun ini .sekitar setengah dari pertumbuhan pada 2023. terkait dengan perlambatan konsumsi Tiongkok. IEA sebelumnya memperkirakan pertumbuhan permintaan pada 2024 sebesar 1,24 juta barel per hari.
"Fase pertumbuhan permintaan minyak global pasca-pandemi yang ekspansif sebagian besar telah berakhir," kata IEA, seraya menambahkan bahwa iklim makroekonomi global yang lebih keras juga kemungkinan menghambat pertumbuhan tahun ini.
Di sisi pasokan, IEA menaikkan proyeksinya untuk 2024, memperkirakan pasokan akan tumbuh sebesar 1,7 juta barel per hari dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,5 juta barel per hari. adan tersebut mengutip pasokan dari produsen di luar OPEC+. (end/ba)