IMF : KEBIJAKAN MONETER SINGAPURA HARUS TETAP KETAT SAMPAI TEKANAN INFLASI MEREDA

  • Info Pasar & Berita
  • 17 Mei 2024

13737161

IQPlus, (17/5) - Tim dari Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada akhir kunjungannya ke Singapura bahwa ketika perekonomian pulih di tengah disinflasi bertahap maka kebijakan moneter Republik harus tetap ketat sampai tekanan inflasi mereda.

Ekonom IMF Masahiro Nozaki, yang memimpin tim dalam diskusi di Singapura dari 7 hingga 16 Mei, mengatakan sikap kebijakan moneter saat ini sudah tepat dan diarahkan pada disinflasi yang berkelanjutan. "Namun, risiko terhadap inflasi masih cenderung ke atas," tukasnya, seperti dikutip dari The Business Times, Jumat, 17 Mei 2024.

Ia menyoroti konflik geopolitik yang semakin intensif dapat meningkatkan ketidakstabilan harga energi dan pangan global, dan bahwa pasar tenaga kerja yang ketat serta akumulasi tekanan biaya akibat pertumbuhan upah yang tinggi di masa lalu dapat menyebabkan berlanjutnya inflasi yang kaku.

"Ketika disinflasi sudah terlihat jelas, kebijakan moneter harus disesuaikan secara tepat waktu untuk mengatasi risiko terhadap stabilitas harga, dengan tetap berpedoman pada data dan diartikulasikan melalui keputusan kebijakan yang dikomunikasikan dengan jelas," ujarnya.

IMF biasanya mengadakan pembicaraan tahunan dengan para anggotanya melalui tim staf yang mengunjungi negara tersebut, mengumpulkan informasi ekonomi dan keuangan, dan berdiskusi dengan para pejabat mengenai perkembangan dan kebijakan ekonomi negara tersebut.

Nozaki, yang juga menjabat sebagai Kepala Misi dan Wakil Kepala Divisi IMF, mengatakan pertumbuhan Singapura memperoleh momentum pada paruh kedua 2023, menyusul moderasi pada paruh pertama. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan permintaan global akan semikonduktor dan pulihnya sektor pariwisata. (end/ba)


Kembali ke Blog