16236249
IQPlus, (11/6) - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan perekonomian Filipina kemungkinan tumbuh sebesar enam persen di tahun ini atau lebih rendah dari perkiraan pada April. Namun demikian, laju ekspansi bakal meningkat dari tahun lalu seiring dengan pulihnya permintaan domestik.
Perkiraan terbaru IMF turun dari perkiraan April sebesar 6,2 persen, namun melebihi ekspansi ekonomi sebesar 5,5 persen pada 2023. Angka tersebut berada pada titik terendah dari target pemerintah sebesar 6,0-7,0 persen pada 2024. IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan di 2025 sebesar 6,2 persen.
"Pertumbuhan diperkirakan akan pulih didukung oleh permintaan konsumsi yang lebih kuat, investasi publik dan swasta yang lebih tinggi, dan pemulihan ekspor," kata IMF, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 11 Juni 2024.
Prospek tersebut bukannya tanpa risiko penurunan, kata IMF, akibat ketegangan geopolitik, guncangan terkait perubahan iklim, dan kenaikan suku bunga. Sedangkan suku bunga kebijakan utama bank sentral Filipina berada pada level tertinggi dalam 17 tahun terakhir sebesar 6,50 persen setelah serangkaian kenaikan suku bunga tahun lalu untuk mengendalikan inflasi.
Dengan risiko inflasi yang masih condong ke atas, IMF mengatakan, kebijakan moneter harus tetap cukup ketat untuk menahan inflasi dalam kisaran target bank sentral sebesar 2,0 persen hingga 4,0 persen.
Bank sentral, yang akan bertemu pada 27 Juni untuk meninjau kebijakan moneter, mengatakan, pihaknya dapat menurunkan suku bunga pada awal Agustus dan melakukan penurunan suku bunga lagi pada kuartal keempat. (end/ba)