INCAR DANA RP105 MILIAR, RLCO TETAPKAN HARGA IPO DI BATAS ATAS Rp168 PER SAHAM

  • Info Pasar & Berita
  • 01 Des 2025

33449741

IQPlus, (1/12) - PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) resmi menetapkan harga penawaran awal penawaran umum perdana saham (IPO) pada level Rp168 per saham. Harga tersebut berada pada batas atas rentang bookbuilding yang sebelumnya ditawarkan di kisaran Rp150-Rp168 per saham.

Penetapan harga tersebut membuat calon emiten eksportir sarang burung wallet ini berpotensi menghimpun dana IPO sebanyak-banyaknya Rp105 miliar. Adapun jumlah saham yang dilepas ke publik mencapai 625 juta saham, setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Samuel Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Berdasarkan prospektus, masa penawaran awal telah berlangsung pada 24-26 November 2025. Sementara itu, masa penawaran umum perdana dijadwalkan pada 2-4 Desember 2025, penjatahan pada 4 Desember, distribusi saham secara elektronik pada 5 Desember, dan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 8 Desember 2025.

RLCO berencana menggunakan dana IPO untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Sekitar 56,33% dana IPO akan dialokasikan sebagai modal kerja untuk pembelian bahan baku sarang burung walet. Sisanya, 43,67%, akan disalurkan sebagai penyertaan modal ke PT Realfood Winta Asia, yang juga digunakan untuk pengadaan bahan baku.

Mulanya dikenal sebagai perusahaan eksportir sarang burung walet mentah, RLCO kini bertransformasi menjadi pemain di industri kesehatan konsumen. Portofolio produknya meliputi minuman sarang burung walet, kaldu ayam tinggi protein, suplemen kolagen, serta inovasi nutrisi berbasis protein untuk energi harian, pemulihan, dan vitalitas jangka panjang.

RLCO juga mengekspor produk olahan ke pasar China secara langsung, sedangkan ekspor ke negara non-China dilakukan melalui entitas anak. Selain itu, perseroan menjalankan usaha pengolahan dan pencucian sarang burung walet serta perdagangan produk kesehatan.

Perseroan membidik segmen konsumen kelas menengah ke atas-kelompok yang dinilai memiliki prospek pertumbuhan kuat seiring meningkatnya minat terhadap produk makanan dan kesehatan premium. (end)

Kembali ke Blog