INDONESIA DAN INTA PARLEMEN EROPA SOROTI PENYELESAIAN I-EU CEPA

  • Info Pasar & Berita
  • 17 Apr 2025

10650032

IQPlus, (17/4) - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri didampingi Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Johni Martha menerima delegasi Committee on International Trade (INTA) dariParlemen Uni Eropa (UE) kemarin, Rabu (16/4).

Wamendag Roro menyampaikan bahwa penyelesaian perundingan Indonesia-European Union (EU) Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) merupakan prioritas pemerintah Indonesia. Wamendag Roro menuturkan manfaat CEPA bagi masyarakat, terutama di tengah ketidakpastian perdagangan global saat ini.

Wamendag mengimbau, Parlemen UE dapat memahami perbedaan tingkat ekonomi dan mendorong EU agar dapat menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis, untuk mencapai penyelesaian perundingan pada 2025.

"Indonesia menghargai dukungan parlemen Eropa terhadap proses perundingan Indonesia-EU CEPA. Kami meyakini, penyelesaian Indonesia-EU CEPA akan meningkatkan kepercayaan pasar bagi kedua belah pihak. Indonesia berharap UE akan memiliki pendekatan yang sama, mengingat perdagangan global yang bergejolak saat ini dan ketidakpastian di masa mendatang. Intensifikasi pasar bebas merupakan hal yang penting, namun harus dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan ekonomi yang berbeda di antara para mitra,"jelas Wamendag Roro.

Tingkat fleksibilitas dan pendekatan pragmatis yang sama dari pihak UE sangat penting untuk menyelesaikan negosiasi. Penyelesaian Indonesia-EU CEPA diharapkan dapat segera menciptakan lingkungan yang lebih ramah bisnis (business-friendly) untuk mempertahankan kesejahteraan ekonomi kedua belah pihak. Wamendag Roro menambahkan, sikap kolaboratif adalah kebutuhan mutlak.

Hal ini penting di tengah ketidakpastian perdagangan internasional yang semakin besar akibatkenaikan tarif Amerika Serikat terhadap banyak mitra dagangnya, termasuk UE dan Indonesia.

Sementara itu, Bernd Lange selaku Ketua Komite INTA sepakat mengenai pentingnya penyelesaian perundingan CEPA dalam waktu dekat dan akan mendorong tim runding agar dapat melakukan akselerasi perundingan dengan target penyelesaian segera.

Selain itu, anggota Delegasi INTA juga sepakat dengan pernyataan Wamendag bahwa CEPA harus dapat bersifat inklusif dan memberikan ruang gerak yang memudahkan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menerima manfaat dari CEPA. (end)



Kembali ke Blog