15447635
IQPlus, (4/6) - Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) menyatakan tarif importasi baja yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke angka 50 persen, menjadi momen untuk memperluas pasar ekspor untuk baja berkekuatan tinggi (high alloy steel).
"Kita harapkan sebetulnya yang produsen-produsen baja berkekuatan tinggi itu mungkin akan mencari pasar yang lebih kompetitif dibandingkan dia menjual ke Amerika Serikat," kata Ketua Umum Gamma Dadang Asikin ditemui usai pembukaan International Industrial Week (IIW) di Jakarta, Rabu.
Untuk industri hilir logam, dirinya meyakini tarif baja yang diterapkan oleh Trump tidak terlalu memengaruhi kinerja manufaktur dalam negeri, namun untuk sisi hulu, tarif importasi baja dikhawatirkan memberikan dampak negatif.
"Saya yakin berpengaruh. Karena pasti dia akan mencari pasar lagi," ujarnya.
Guna memitigasi dampak negatif dari dinamika ekonomi global, termasuk perang dagang yang saat ini terjadi. Pihaknya mendorong pemerintah untuk memperkuat hilirisasi logam dasar.
Hal ini karena dengan memperkuat ekosistem hilirisasi sektor itu, secara langsung mendorong industri pengolahan baja berkekuatan tinggi tumbuh, yang sekaligus mengurangi volume impor dari negara lain. (end/ant)