22536815
IQPlus, (13/8) - Inflasi Inggris diperkirakan meningkat untuk pertama kalinya pada tahun ini berdasarkan data baru. Kondisi itu kemungkinan membuat para pembuat kebijakan Bank of England (BOE) waspada untuk melanjutkan penurunan suku bunga lebih lanjut di bulan depan.
Para peramal memperkirakan data resmi pada 14 Agustus akan menunjukkan inflasi meningkat menjadi 2,3 persen pada Juli dari dua persen pada Mei dan Juni karena faktor pendorong yang menguntungkan dari tagihan energi memudar dari angka-angka tersebut, survei ekonom oleh Bloomberg menunjukkan, dilansir dari The Business Times, Selasa, 13 Agustus 2024.
Data lain minggu ini kemungkinan menunjukkan pasar tenaga kerja yang melonggarkan, mengurangi tekanan ke atas pada gaji.
Data tersebut kemungkinan menggambarkan tindakan penyeimbangan yang sulit yang dilakukan oleh Gubernur BOE Andrew Bailey dan seluruh Komite Kebijakan Moneter BOE setelah memberikan suara 5-4 untuk memangkas suku bunga pada awal Agustus.
Perkiraan resmi yang dirilis bersamaan dengan keputusan BOE menempatkan inflasi Juli pada 2,4 persen dan memperingatkan akan meningkatnya tekanan inflasi dalam beberapa bulan mendatang. Di sisi lain, pengangguran juga cenderung meningkat, sehingga menimbulkan risiko baru bagi pemulihan ekonomi dari resesi tahun lalu.
Adapun penentu suku bunga BOE yang beraliran agresif Catherine Mann memperingatkan para pembuat kebijakan agar tidak tergoda oleh inflasi utama yang turun ke target dua persen, dengan menunjuk pada tekanan yang masih ada di pasar kerja.
"Ada banyak lowongan, hanya banyak keinginan untuk mempekerjakan orang dan tampaknya tidak ada pekerja di luar sana, dan tentu saja, itu adalah bagian dari proses penetapan upah," pungkas Mann. (end/ba)