INJOURNEY AIRPORTS PASTIKAN 37 BANDARA SIAP SAMBUT NATAL-TAHUN BARU

  • Info Pasar & Berita
  • 15 Des 2025

34826757

IQPlus, (15/12) - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan 37 bandara yang dikelola siap menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui kesiapan operasional terpadu, fasilitas, personel, serta dukungan teknologi demi kelancaran dan kenyamanan penumpang.

"Kami memastikan kesiapan 37 bandara dalam melayani masyarakat pada periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026," kata Pejabat Pengganti Sementara (PGS) Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Dia menyampaikan persiapan mencakup operasional terpadu, kesiapan fasilitas, pengerahan personel, hingga dukungan sistem teknologi informasi.

"Kami tengah melakukan persiapan untuk mengoperasikan posko terpadu di kantor pusat InJourney Airports, serta di enam kantor regional dan 37 bandara selama 18 hari yang direncanakan mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026," kata Arie.

Ia menuturkan pihaknya akan terus memastikan kelancaran operasional dan pelayanan bandara selama periode Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, termasuk saat puncak arus keberangkatan penumpang pesawat udara yang diperkirakan pada 20 - 21 Desember 2025, sedangkan arus balik Natal dan Tahun Baru diperkirakan terjadi pada tanggal 3-4 Januari 2026.



Ia mengakui, salah satu keluhan yang kerap muncul dari pengguna jasa adalah antrean panjang dan kemacetan, terutama di bandara-bandara besar. Namun, sejumlah perbaikan manajemen telah dilakukan, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta.

Program penataan akses dan pengelolaan terminal, termasuk pengalihan operasional penerbangan tertentu, dinilai telah memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kepadatan, terutama di area sebelum drop zone.

Selain itu, peningkatan kapasitas sisi darat juga terus dilakukan di beberapa bandara utama. Salah satu yang paling menonjol adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan perluasan fasilitas sisi darat yang meningkatkan kapasitas layanan dari sekitar 24 juta menjadi 32 juta penumpang per tahun.

"Langkah ini diharapkan mampu mengantisipasi lonjakan penumpang, terutama pada musim liburan," ujarnya.

Arie juga menyoroti pentingnya pengelolaan operasional bandara dalam menghadapi potensi gangguan cuaca dan risiko keterlambatan penerbangan. (end/ant)

Kembali ke Blog