21741532
IQPlus, (6/8) - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025 yang tercatat sebesar 5,12 persen tidak hanya dipengaruhi konsumsi dan industri pengolahan, tetapi juga investasi melalui pembentukan modal tetap bruto (PMTB).
Ekonom senior dan Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Fithra Faisal menekankan pentingnya memahami hubungan antara PMTB dan Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur serta fenomena jeda waktu atau .lag. di antara keduanya.
"PMTB tumbuh 6,99 persen. Ini signifikan, karena di kuartal I cuma 2,12 persen. Banyak yang membandingkan dengan PMI Manufacturing, tapi ini harus dilihat cara menghitungnya dan timelinenya," jelas Fithra di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan PMI adalah indikator awal berbasis survei yang mengukur optimisme pelaku usaha, sementara PMTB adalah realisasi investasi.
"PMI itu survei untuk menentukan mood pembelian yang dilakukan kepada para purchasing manager. Beda dengan PMTB yang betul-betul actual. Memang PMI sebagai indikator utama," ujarnya.
Namun, Fithra menegaskan adanya jeda waktu antara optimisme PMI dan realisasi PMTB.
"Kalau kita bandingkan timeline-nya, ada lag-nya. Contohnya di kuartal I, PMI Manufacturing selalu di atas 50, bahkan Februari 53 karena antisipasi jelang Lebaran. Tapi itu baru terefleksi di perhitungan kuartal II. Makanya aktivitas PMTB di kuartal II lumayan," kata Fithra. (end/ant)