28053119

IQPlus, (7/10) - Tokyo Metro telah menetapkan kisaran harga 1.100 hingga 1.200 yen per saham, dibandingkan dengan estimasi awal 1.100 yen, menurut laporan resmi yang dirilis pada hari Senin.

Di kisaran tertinggi, Tokyo Metro, salah satu dari dua operator kereta bawah tanah di ibu kota Jepang, akan meraup US$2,35 miliar dalam IPO terbesar di Jepang selama enam tahun terakhir.

Harga IPO final untuk operator kereta bawah tanah, yang dimiliki oleh pemerintah Tokyo dan nasional, akan diputuskan pada tanggal 15 Oktober sebelum pencatatan di Bursa Efek Tokyo pada tanggal 23 Oktober.

Di tempat lain dalam IPO Jepang, Rigaku, pembuat alat uji sinar-X yang didukung oleh perusahaan pembelian Carlyle Group, berencana untuk mencatatkan sahamnya bulan ini.

Pembuat chip yang didukung Bain Capital, Kioxia, telah membatalkan rencananya untuk melakukan IPO pada bulan Oktober, Reuters melaporkan bulan lalu.

Pasar saham Jepang mengalami kemerosotan bersejarah pada awal Agustus, yang dipicu oleh kenaikan suku bunga yang mengejutkan dan kekhawatiran akan resesi AS, sebelum kembali menguat. Indeks acuan naik sekitar 18 persen sepanjang tahun ini.

Sejarah Tokyo Metro berawal dari tahun 1920 dengan berdirinya Perusahaan Kereta Api Bawah Tanah Tokyo.

Tujuh tahun kemudian, perusahaan ini membuka jalur kereta bawah tanah pertama di Jepang, antara distrik Asakusa dan Ueno di Tokyo. (end/Reuters)