30532319
IQPlus, (2/11) - Manufaktur Amerika Serikat (AS) mengalami kontraksi tajam pada Oktober setelah menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada bulan-bulan sebelumnya seiring merosotnya pesanan baru dan lapangan kerja. Kondisi itu kemungkinan besar mencerminkan pemogokan yang dilakukan oleh serikat pekerja United Auto Workers (UAW) terhadap tiga besar pembuat mobil di Detroit.
Mengutip The Business Times, Kamis, 2 November 2023, Institute for Supply Management (ISM) mencatat PMI manufaktur turun menjadi 46,7 di bulan lalu dari 49,0 pada September, yang merupakan angka tertinggi sejak November 2022.
Ini adalah bulan ke-12 berturut-turut di mana PMI tetap di bawah 50, yang mengindikasikan kontraksi di sektor manufaktur. Kondisi tersebut merupakan rentang terpanjang sejak Resesi Hebat pada 2007-2009.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks tidak berubah pada 49,0. PMI mungkin terpuruk akibat pemogokan UAW di pabrik perakitan milik Ford Motor, General Motors, dan induk Chrysler, Stellantis di seluruh negeri, yang mengganggu rantai pasokan dan memaksa produsen mobil untuk merumahkan dan memberhentikan ribuan pekerja yang tidak mogok.
Sejak saat itu, para pembuat mobil mencapai kesepakatan tentatif dengan UAW, yang diramal menyebabkan kenaikan PMI pada November. Meskipun sektor manufaktur, yang menyumbang 11,1 persen perekonomian, sedang berjuang menghadapi beban biaya pinjaman yang lebih tinggi, PMI kemungkinan besar membesar-besarkan kelemahan yang ada di industri ini.
Data dari Federal Reserve bulan lalu menunjukkan produksi barang-barang manufaktur tahan lama meningkat pesat pada kuartal ketiga. Namun output manufaktur nondurable turun.
Sub-indeks pesanan baru berdasarkan survei ISM turun menjadi 45,5 pada bulan lalu dari 49,2 pada September. Produksi di pabrik terus meningkat, meski hanya sedikit. Indeks produksi turun menjadi 50,4 dari 52,5 pada bulan sebelumnya. (end/ba)