26727658
IQPlus, (24/9) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan investasi pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, berkontribusi menambah pendapatan negara hingga Rp80 triliun.
"Hitung-hitungan saya, penerimaan negara masuk kira-kira Rp80 triliun dari PT Freeport Indonesia," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya di agenda peresmian pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Senin, diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta.
Dalam perhitungan awal, kata Presiden, total penerimaan negara itu akan berasal dari berbagai sumber, termasuk dividen, royalti, pajak daerah, hingga pajak ekspor.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan baku mentah sumber daya mineral.
Dengan mengolah sumber daya alam di dalam negeri, Indonesia diharapkan bisa bertransformasi menjadi negara industri maju, kata Presiden menambahkan.
Sementara itu Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyebut, pembangunan smelter atau pabrik peleburan PTFI di Kabupaten Gresik, Jawa Timur menjadi bagian penting dalam mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik di tanah air.
"Ini adalah bagian dari program hilirisasi yang dicanangkan oleh Pak Presiden Joko Widodo, dan juga untuk mensuplai kebutuhan akan tembaga, terutama untuk ekosistem electric vehicle dan juga untuk kebutuhan transisi energi," ucap Tony saat peresmian produksi smelter PTFI di Kabupaten Gresik, Jatim, Senin disaksikan melalui tayangan langsung YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta.
Lebih lanjut, Tony menyampaikan bahwa pembangunan smelter di Gresik tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang diterbitkan pada 2018, yaitu untuk membangun satu lagi smelter di Indonesia.
"Smelter pertama sudah kami bangun di daerah Gresik juga, PT Smelting. Ini smelter kedua, yang merupakan smelter single line yang terbesar di dunia dan ini bisa kami selesaikan tepat pada waktunya berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan juga dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," ujarnya. (end/ant)