19436456
IQPlus, (14/7) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan kesepakatan yang dicapai oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) secara langsung mendongkrak perdagangan kedua negara.
"Ini adalah sebuah 'breakthrough' dalam perdagangan internasional di Indonesia dan Uni Eropa yang telah memakan hampir satu dekade dalam negosiasi,. kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pada 2024 nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa (UE) mencapai 30,1 miliar dolar AS atau 27,3 miliar euro, terdiri atas ekspor UE ke Indonesia senilai 9,7 miliar euro dan impor UE dari Indonesia senilai 17,5 miliar euro.
Anindya mencontohkan dalam perjanjian UE-Vietnam CEPA, perdagangan kedua pihak naik sebesar 20 persen yakni dari 56 miliar euro sebelum penandatangan kesepakatan, dan naik ke 67 miliar euro setelah CEPA diratifikasi oleh Vietnam dan EU. Dirinya memperkirakan tren yang sama bakal terjadi antara Indonesia dan UE.
Menurut dia, di era multipolar seperti saat ini, berbagai perusahaan Indonesia dan para anggota Kadin harus memanfaatkan momentum ini untuk melakukan diversifikasi. Pelaku usaha harus aktif mengeksplorasi pasar baru untuk meningkatkan perdagangan internasional guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. (end/ant)