26638434
IQPlus, (23/9) - PT Pakuan Tbk. (UANG) dan anak usahanya yaitu PT Jakarta Investindo Indonesia (JII) akan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dimana akan diberlakukan ketentuan cross collateral dan cross default.
Manajemen Pakuan dalam keterangan tertulisnya Jumat (20/9) menuturkan bahwa nilai Penjaminan Asset yang diberikan UANG terkait pinjaman ini sebesar Rp837.500.000.000 adapun rincian pinjaman adalah UANG akan memperoleh fasilitas kredit lokal sebesar Rp20 miliar dan fasilitas kredit investasi dengan jumlah sebesar Rp430 miliar dengan nilai jaminan sebesar Rp782,3 miliar.
Selanjuntnya sebesar Rp20 miliar untuk JII berupa kredit investasi dengan jaminan senilai Rp34,01 miliar disamping itu PT Sirius Surya Sentosa (SSS) yang merupakan pemegang saham mayoritas dari UANG juga menandatangani Perjanjian Kredit dengan BCA sebesar Rp20 miliar untuk kredit lokal dan sebesar Rp180 miliar untuk kredit investasi dengan nilai jaminan sebesar Rp436,43 miliar.
Lebih lanjut Manajemen UANG memaparkan Jaminan berdasarkan Perjanjian Kredit Perseroan dan JII berupa gadai atas minimum 99% saham JII yang dimiliki oleh Perseroan, stok/persediaan dan/atau piutang milik JII dan Perseroan, tanah dan/atau bangunan (sebagaimana diuraikan lebih detail pada tabel di bawah ini).
Adapun Jaminan berdasarkan Perjanjian Kredit SSS berupa tanah dan/atau bangunan dan Pembayaran angsuran terakhir jatuh pada 84 bulan sejak tanggal penarikan pertama.
"Pinjaman dari BCA sehubungan untuk keperluan pengembangan proyek-proyek Shila at Sawangan dan Vasanta Ecotown yang dimiliki oleh UANG dan JII,"tuturnya.
Sebagai informasi, SSS adalah SSS merupakan pemegang saham yang memiliki 60,6% dari total saham yang diterbitkan UAN sedangkan JII merupakan perusahaan terkendali UANG yang lebih dari 99% sahamnya dimiliki oleh UANG dan ultimate beneficiary owner dan pengendali dari UANG yaitu Tri Ramadi, adalah merupakan salah satu ultimate beneficiary owner dan pengendali SSS.
Untuk melancarkan transaksi ini, maka UANG akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB) yang akan digelar pada tanggal 30 September 2024. (end)