KEMENDAG DORONG SEKTOR ACG MASUKI PASAR GLOBAL

  • Info Pasar & Berita
  • 20 Okt 2023

29251394

IQPlus, (20/10) - Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 menghadirkan Seminar "Pemanfaatan Sektor Animasi, Komik, dan Gim (ACG) pada Industri Nasional dalam Upaya Peningkatan Ekspor Nonmigas". Seminar berlangsung hari ini , Kamis (19/10), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam siaran pers Kemendag (19/10) disebutkan ACG merupakan salah satu subsector ekonomi kreatif yang menjadi alternatif sumber devisa negara. Seminar kali ini menghadirkan narasumber Vice President Licensing & Merchandising Bumilangit Entertainment yang menjelaskan kerja sama lisensidan pengadaan produk yang dilakukan Bumilangit dengan berbagai pihak, serta Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI) Eka Chandra yang memaparkan potensi subsektor animasi menembus pasar global.

Bertindak sebagai moderator yaitu Sekretaris Jenderal Asosiasi Komik Indonesia (AKSI) Rizqi R. Mosmarth.Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Miftah Farid menyampaikan, subsektor ACG ini memiliki potensi yang cukup besar dalam menggerakkan ekonomi nasional khususnya dalam mendorong peningkatan ekspor jasa.

"Ketiga subsektor industri kreatif tersebut dapat berjalan secara bersama-samasehingga dapat memberikan kontribusi dalam suatu ekosistem yang saling terkait dimana hilir yang akan kita capai adalah terciptanya produkkekayaan intelektual (intellectual property/IP) lokal yang bisa mendunia," jelas Miftah.

Miftah juga menegaskan,kolaborasi antara pemilik IP di sektor ACG dengan industri lain seperti industri fesyen, makanan, dan minuman dapat memberikan nilai tambah hingga tigakali lipat sehingga dapat memberikan keuntungan lebih besar.

"Kekayaan intelektual merupakan aset dalam pengembangan sektor ACG untuk bisa ekspor dan akan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan kekayaan intelektual akan memberikanefek bergandakepada sektor lainnya,"urai Miftah.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI), pada kuartal ketiga 2020, industri animasi Indonesia telah membukukan pendapatan kotor sebesar Rp510,55 miliar.

Pada tahun yang sama, sebanyak 120 studio animasi Indonesia mencatatkan ekspor yang mencapai sekitar USD 70 juta ke lima negara tujuan utama yaitu Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Korea Selatan.

Pada periode 2015-2019 sektor animasi Indonesia bahkantumbuh sebesar 153 persendengan rata-rata pertumbuhan 26 persen per tahun. Untuk subsektor gim, berdasarkan data dari riset New Zoo pada 2022, nilai ekonomi gim global mencapai USD 196,8 miliar dengan pertumbuhan sebesar 2,1 persen year on year (YoY) dan diperkirakan meningkat menjadi USD 2,5 miliar pada 2025. (end)



Kembali ke Blog