04141987
IQPlus, (11/2) - Kementerian Perdagangan berhasil mencatatkan potensi transaksi pada penjajakan bisnis (business matching) bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar USD 5,22 juta pada Januari 2025.
Dalam siaran pers Kemendag (10/2) disebutkan Kementerian Perdagangan menggelar business matching,melalui perwakilan perdagangan di luar negeri, yang terdiri atas sesi presentasi bisnis dan pengenalan produk (pitching) serta sesi pertemuan langsung dengan buyer.
Tujuannya,untuk memperluas akses pasar para pelaku UMKM melaui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
"Pada Januari 2025, business matching yang kami lakukan mencatatkan hasil yang menggembirakan dengan potensi transaksi mencapai USD 5,22 juta. Nilai ini terdiri atas transaksi pembelian sebesar USD 1,55 juta dan potensi transaksi dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) sebesar USD 3,67 juta,"ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi.
Puntodewi menjelaskan, transaksi pembelian sebesar USD 1,55 juta berasal dari Singapura untuk produk aneka rempah. Selanjutnya, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebesar USD 2,67 juta.
"Produk yang banyak diminati oleh Singapura,yaituaneka rempah-rempah dan produk perkebunan,"ungkap Puntodewi.
Sementara itu, lanjut Puntodewi, Korea Selatan turut berkontribusi dalam angka potensi transaksi dengan capaian MoU sebesar USD 1 juta. .Adapun produk-produk yang diminati meliputi produk kayu (seperti lantai, dekorasi rumah, dan furnitur), alat dan peralatan medis, makanan olahan, produk pertanian, baja, aluminium, tembaga, petrokimia, kendaraan listrik, serta produk unggas.,urainya.
Menurut Puntodewi, sepanjang Januari 2025, Kemendag telah melaksanakan 72 business matching, baik daring maupun luring di 33negara. Kegiatan tersebut meliputi 40 sesi pitchingdan 32 sesi pertemuan langsung dengan buyer. Business matching telah diikuti 196 pelaku UMKM dari berbagai sektor, yakni makanan dan minuman, furnitur, kerajinan tangan, alat kesehatan, produk kimia, kopi, dan rempah-rempah.
Para buyerpun terlibat aktif dalam menjajaki peluang kerja sama dengan eksportir Indonesia. Puntodewi menyebut, keberhasilan yang diraih tidak lepas dari dukungan berbagai pihak khususnya para pembina UMKM.
"Para pembina UMKM telahaktif mendampingi dan merekomendasikan pelaku usaha binaan mereka. Sinergi yang terjalin dengan baik ini menjadi kunci utama dalam mencapai hasil optimal,"urainya. (end)