17852419
IQPlus, (27/6) - Kementerian BUMN meminta badan usaha milik negara untuk memprioritaskan belanja produk dalam negeri melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya pada wadah Pasar Digital (PaDi) UMKM.
"Masih ada ruang transaksi untuk ditingkatkan karena ternyata belanja produk dalam negeri BUMN itu besar," kata Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting dalam business matching PaDi UMKM 2024 di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan belanja produk UMKM dinilai penting karena sektor usaha itu berperan vital bagi perekonomian Indonesia dengan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Loto menambahkan PaDi UMKM mencatatkan nilai transaksi belanja sejumlah BUMN kepada UMKM mencapai Rp11 triliun pada 2020.
Kemudian, nilai transaksi meningkat signifikan pada 2023 mencapai Rp44 triliun.
Namun, lanjut dia, capaian belanja BUMN itu masih belum besar karena belanja produk dalam negeri korporasi milik negara itu pada akhir 2023 mencapai Rp909 triliun.
"Belanja BUMN kepada UMKM porsinya itu baru 5 persen terhadap produk dalam negeri," imbuhnya. (end)