13626807
IQPlus, (16/5) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa emisi karbon yang dihasilkan dari operasi migas bisa turun sebesar 60 persen pada 2030.
"Itu forecast (prediksi) dari Net Zero Emission scenario (skenario nol emisi karbon) dari World Energy Report," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Migas ESDM Noor Arifin Muhammad dalam Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition (IPA Convex) 2024, di Tangerang, Banten, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa penurunan sebesar 60 persen tersebut seiring dengan prediksi turunnya intensitas emisi pasokan minyak dan gas bumi dunia yang dapat mencapai 50 persen pada 2030.
"Hal ini (penurunan emisi) sebenarnya akan menciptakan lebih banyak tantangan bagi industri dan bisnis migas," kata dia.
Meskipun demikian, Noor Arifin mengatakan bahwa penurunan emisi tidak sama dengan pengurangan migas.
Ia menjelaskan, penurunan emisi dapat dilakukan melalui penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture storage), tanpa perlu mengurangi migas.
"Kalau CCS karbon ditangkap dan disimpan jadi tidak menyebabkan emisi. Belum tentu (mengurangi migas)," kata dia. (end/ant)