04957624
IQPlus, (19/2) - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Roy Rizali Anwar mengungkapkan salah satu tantangan yang dihadapi Badan Usaha Jalan Tol atau BUJT dalam memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol adalah kendaraan Over Dimension and Over Loading (ODOL).
"Salah satu tantangan yang dihadapi BUJT dalam memenuhi SPM jalan tol adalah banyaknya kendaraan ODOL," ujar Roy Rizali Anwar dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Weigh-in-motion (WIM) dari sejumlah ruas jalan tol yakni Tol Jakarta - Tangerang, JORR Seksi E, JORR W1, Jagorawi, Padalarang, Cileunyi, Semarang ABC, Ngawi-Kertosono, dan Surabaya-Gempol menunjukkan 19,27 persen kendaraan Golongan II ke atas adalah kendaraan ODOL.
Sementara data hasil operasi gabungan ODOL menunjukkan 36 persen kendaraan yang terjaring adalah kendaraan ODOL.
Penyebab pemilik kendaraan memilih ODOL antara lain kebutuhan ekonomi dan efisiensi operasional, kurangnya pengawasan dan penegakan hukum, modifikasi ekstra untuk keuntungan ekstra, kurangnya kesadaran pengemudi dan pengusaha, persaingan di sektor logistik, keterbatasan infrastruktur logistik, kurangnya alternatif transportasi. (end/ant)