19248545
IQPlus, (11/7) - Kepercayaan konsumen Thailand turun selama empat bulan berturut-turut pada bulan Juni ke level terendah sejak September lalu karena kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dan ketidakpastian politik, sebuah survei menunjukkan pada hari Kamis.
Indeks konsumen Kamar Dagang Universitas Thailand turun menjadi 58,9 pada bulan Juni dari 60,5 pada bulan Mei, kata universitas tersebut.
Konsumen merasa bahwa politik menjadi tidak stabil menyusul kasus pengadilan yang berpotensi menyebabkan pemecatan perdana menteri dan bahwa perekonomian melambat atau pulih dengan lambat karena kurangnya langkah-langkah stimulus yang jelas, kata universitas tersebut.
"Konsumen tidak yakin apakah perekonomian akan pulih dengan cepat atau tidak, terutama ketika situasi politik saat ini semakin tidak menentu," katanya.
Kepercayaan konsumen mungkin meningkat jika pemerintah mempercepat pencairan anggaran dan menstimulasi perekonomian agar pulih dengan cepat pada akhir tahun ini, kata universitas tersebut.
Mahkamah Konstitusi Thailand pada hari Rabu 24 September sebagai tanggal sidang berikutnya untuk kasus pemecatan Perdana Menteri Srettha Thavisin. Pengadilan mengatakan awal bulan ini bahwa kasus tersebut akan mencapai keputusan sebelum bulan September.
Jika Srettha dicopot dari jabatannya, pemerintahan baru harus dibentuk dan partai berkuasa Pheu Thai harus mengajukan calon perdana menteri baru untuk dipilih oleh parlemen.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 1,5 persen pada kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya, melambat dari pertumbuhan 1,7 persen pada kuartal sebelumnya. (end/Reuters)