12128731
IQPlus, (02/5) - PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan kinerjanya di periode kuartal I 2025. Diperiode tersebut, ASII mencatatkan penurunan laba bersih sekitar 7,12% atau menjadi Rp6,93 triliun, jika dibandingkan dengan periode serupa tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,46 triliun.
Sementara itu, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2025 adalah sebesar Rp83,4 triliun, meningkat 3% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2024. Alhasil, laba bersih per saham turun 9% menjadi Rp182 (tidak termasuk penyesuaian nilai wajar).
Di kuartal I 2025, laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, sebesar Rp7,4 triliun, 9% lebih rendah dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2024. Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2025 sebesar Rp5.468, 4% lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2024.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp16,1 triliun pada 31 Maret 2025, dibandingkan Rp8 triliun pada 31 Desember 2024. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp63 triliun pada 31 Maret 2025, meningkat dibandingkan Rp60,2 triliun pada 31 Desember 2024.
"Laba bersih Grup pada kuartal pertama tahun 2025 lebih rendah, terutama mencerminkan kondisi ekonomi yang masih lemah dan harga batu bara yang mengalami penurunan dari level tertinggi sebelumnya. Terkait kinerja, walaupun terdapat penurunan pada bisnis otomotif dan bisnis terkait batu bara, penurunan tersebut sebagian diimbangi oleh kinerja yang solid dari bisnis lainnya. Hal ini menunjukkan resiliensi portofolio Astra yang terdiversifikasi. Kami akan terus memantau perkembangan kondisi makroekonomi seraya tetap fokus menjaga disiplin keuangan dan operasional Grup. Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, portofolio Grup yang terdiversifikasi berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang." kata Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII. (end)