30925987

IQPlus, (6/11) - Laba bersih UOB untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September 2025 turun karena bank tersebut "menyiapkan dana cadangan secara preemptif".

Laba bersih untuk kuartal tersebut mencapai S$443 juta, turun 72 persen dari S$1,61 miliar pada tahun sebelumnya, ungkap bank tersebut pada Kamis (5 November).

Hasil ini meleset dari estimasi konsensus sebesar S$1,34 miliar dalam jajak pendapat Bloomberg yang melibatkan lima analis.

Pendapatan bunga bersih turun 8 persen menjadi S$2,3 miliar, seiring dengan penurunan margin bunga bersih sebesar 23 basis poin menjadi 1,82 persen, dari 2,05 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan non-bunga tercatat sebesar S$1,1 miliar, turun dari S$1,4 miliar sebelumnya, akibat kenaikan biaya reward kartu dan penurunan pendapatan perdagangan dan investasi.

Rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,6 persen, dibandingkan dengan 1,5 persen pada tahun sebelumnya.

Tambahan S$615 juta dalam penyisihan umum telah disisihkan secara preemptif pada kuartal ini, ungkap UOB.

"Pembayaran dividen final untuk tahun 2025 tidak akan terpengaruh oleh penyisihan penyisihan umum preemptif ini," tambah pihak pemberi pinjaman tersebut.

Saham UOB ditutup 0,1 persen atau S$0,05 lebih rendah ke level S$34,87 pada hari Rabu, sebelum pengumuman tersebut. (end/bussinesstimes.com)