21255766
IQPlus, (31/7) - Lembaga pemeringkat S&P memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga sampai empat tahun ke depan akan tetap terjaga sekitar 5 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat, serta belanja pemerintah dan investasi swasta yang meningkat.
"S&P memandang ketahanan sektor eksternal akan tetap terjaga pada jangka menengah," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu.
Perry menuturkan kinerja sektor eksternal tersebut didukung oleh prakiraan kenaikan ekspor sejalan dengan implementasi kebijakan hilirisasi di tengah pelemahan harga komoditas.
S&P juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga inflasi yang terjaga sejak 2010.
Lembaga pemeringkat itu memperkirakan inflasi pada 2024-2025 akan berada pada kisaran target 2,5 persen plus satu persen, masing-masing sebesar 2,8 persen dan 3 persen.
Selain itu, inovasi strategi operasi moneter yang pro-market dengan penggunaan instrumen berbasis pasar dinilai semakin meningkatkan fleksibilitas kebijakan moneter.
Pada sektor fiskal, lembaga pemeringkat tersebut memandang Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). (end/ant)