30332678
IQPlus, (31/10) - Otoritas Moneter Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Singapura akan meningkat secara bertahap pada paruh kedua 2024 dan lebih merata di seluruh sektor. Hal itu dapat terjadi kecuali terjadi guncangan baru pada perekonomian global.
"Untuk 2024 secara keseluruhan, pertumbuhan Singapura harus mendekati tingkat potensinya, meskipun kesenjangan output tetap sedikit negatif," kata MAS, dikutip dari The Business Times, Selasa, 31 Oktober 2023.
Tren pertumbuhan Singapura umumnya terlihat sebesar 2-3 persen. Hal ini terjadi bahkan ketika pertumbuhan global diperkirakan semakin melambat pada beberapa kuartal mendatang, yang sebagian mencerminkan kebijakan moneter yang ketat.
Kondisi ini terseret oleh G3 yakni zona euro, Jepang, dan Amerika Serikat. Ekonomi negara-negara G3 diperkirakan tumbuh 1,7 persen tahun ini, turun dari 2,3 persen pada 2022. Perekonomian Tiongkok telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan, namun prospek pertumbuhannya terus terhambat oleh lemahnya sektor properti dan kendala fiskal pemerintah daerah.
MAS memperkirakan perekonomian global akan tumbuh sebesar 3,1 persen pada 2023, turun dari 3,4 persen pada tahun lalu dan semakin melambat menjadi pertumbuhan sebesar 2,8 persen pada 2024. Bagi Singapura, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) setahun penuh pada 2023 diramal masih berada di bawah kisaran perkiraan resmi sebesar 0,5-1,5 persen.
Pada 2024, masih terdapat ketidakpastian mengenai kekuatan dan keberlanjutan peningkatan pertumbuhan, yang bergantung pada permintaan akhir eksternal. Namun demikian, tingkat pertumbuhan sektoral diperkirakan terus menyatu dengan tren sebelum terjadinya covid pada beberapa kuartal mendatang. (end/ba)