13855463
IQPlus, (19/5) - Saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) dihentikan sementara perdaganganya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Disetopnya saham NICL lantaran peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Alhasil, saham NICL mulai sesi I perdagangan 16 Mei 2025 sampai saat ini masih dalam status suspend.
Terkait hal ini, Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka menilai bahwa pergerakan harga saham dipengaruhi mekanisme pasar yang tidak bisa diprediksi oleh manajemen. Mekanisme pasar saat ini dipicu oleh keterbukaan informasi posisi keuangan dan kinerja NICL kepada publik.
"Dan, pembagian dividen rutin oleh Perseroan mendapat respon positif dari pasar," katanya, dalam Papara Publik yang disampaikan, Senin (19/5).
Selain itu, kata Ruddy, publikasi terkait dengan laporan posisi keuangan NICL juga disampaikan tepat waktu. Kemudian, fundamental kinerja dan laporan posisi keuangan menjadi dasar bagi investor dalam mengambil keputusan.
Sebagai informasi, NICL mencatatkan penjualan sebesar Rp 543,91 miliar atau mengalami kenaikan signifikan sebesar 365,68% dibandingkan dengan periode Maret 2024 yang hanya sebesar Rp 116,79 miliar. Hal itu seiring dengan meningkatnya volume penjualan nikel dari periode sebelumnya yang sebesar 222.791 wmt menjadi sebesar 995.834 wmt. Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan sebesar 346,98%.
Kemudian, laba tahun berjalan perseroan alias laba bersih naik tajam yaitu sebesar Rp 193,13 miliar pada periode Maret 2025 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 12,27 miliar. Laba tahun berjalan periode Maret 2025 meningkat tajam sebesar 1.473,69% nyaris 1.500% dari periode sebelumnya. (end)