MAYAPADA YAKIN MAMPU TAHAN DEVISA DENGAN PEMBANGUNAN RS INTERNASIONAL

  • Info Pasar & Berita
  • 07 Feb 2025

03759850

IQPlus, (7/2) - PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk. (SRAJ) atau Mayapada Healthcare optimistis pembangunan Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) dapat menjadi solusi menekan keluarnya devisa negara akibat banyaknya pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri.

"Kami melihat bahwa kepercayaan terhadap layanan kesehatan Indonesia semakin meningkat. Dengan kehadiran MABIH, kami yakin angka pasien yang berobat ke luar negeri akan menurun, sehingga devisa tetap di dalam negeri," ujar Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir di Jakarta, Kamis.

Dengan menggandeng Apollo Hospitals, salah satu rumah sakit terbesar di India, Mayapada berharap dapat menghadirkan layanan kesehatan bertaraf internasional di dalam negeri sekaligus menarik pasien mancanegara.

Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa Indonesia kehilangan devisa Rp165 triliun per tahunnya akibat masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri.

Fenomena ini menjadi salah satu motivasi yang mendasari pembangunan MABIH di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.

Pembangunan MABIH yang akan segera memasuki tahap peletakan batu pertama (groundbreaking) dalam tiga bulan ke depan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi KEK. Pembangunan MABIH akan menelan investasi sekitar Rp1,5 hingga Rp2 triliun dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2026.

Jonathan menilai bahwa Batam memiliki potensi besar sebagai pusat layanan kesehatan yang dapat menyaingi negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk. (SRAJ) juga menyampaikan, proyek Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam mencapai Rp1,5 triliun sampai dengan Rp2 triliun.

Dalam pembangunannya, Mayapada Healthcare menggandeng Apollo Hospitals India sebagai salah satu rumah sakit terbesar di India dalam membangun gedung, penyediaan tenaga ahli medis, hingga teknologi kesehatan.

"Kita akan bujetkan sekitar Rp1,5 - 2 triliun buat pembangunan, karena ini memang agak besar jumlahnya. Tapi karena kita harus mau bersaing dengan luar negeri kita memang harus bangun rumah sakit yang besar dan juga berskala internasional," kata Jonathan Tahir. (end/ant)

Kembali ke Blog