50092127
IQPlus, (8/9) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri penerbangan nasional menjadi tulang punggung transportasi dan konektivitas nasional serta penggerak utama perekonomian Indonesia.
"Kami bersikeras bahwa industri penerbangan kami, yang terdiri dari industri pembuatan pesawat dan komponen, industri Maintenance Repair and Overhaul (atau MRO), dan industri pembuatan drone, lebih dari kompeten dalam memberikan solusi untuk masalah," kata Menperin Agus secara virtual, di Jakarta, Rabu, pada "Seminar of Harnessing The Ecosystem Industry in Indonesia" yang merupakan rangkaian kegiatan G20.
Agus memaparkan usai melewati pandemi COVID-19, jumlah penumpang udara di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 30 persen dari tahun ke tahun menjadi 140 juta penumpang dalam beberapa tahun ke depan.
Hal itu menjadikan Indonesia sebagai pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat kedua di dunia setelah China, berdasarkan pembelian pesawat dan nilai perdagangannya.
Menperin menyampaikan menjadi negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.000 pulau yang membentang 5.150 kilometer dari timur ke barat, transportasi udara adalah cara tercepat untuk bepergian ke daerah-daerah di Indonesia.
International Air Transport Association (IATA), lanjutnya, memperkirakan Indonesia akan menjadi pasar transportasi udara terbesar keenam di dunia pada 2034.
Selama lebih dari dua tahun, perjalanan udara domestik dan internasional hampir terhenti. Dengan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, industri penerbangan dan kedirgantaraan RI menghadapi tantangan besar.
"Mengaktifkan kembali pesawat yang di-grounded adalah proses yang lambat, sehingga menyulitkan operator Indonesia untuk menambah kapasitas sebagai tanggapan atas pulihnya permintaan," ujar Menperin Agus. (end/ant)