18327844
IQPlus, (3/7) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yakni minyak tanah dan solar, berada dalam rentang 19,05 juta .19,28 juta kilo liter (KL) untuk RAPBN 2026.
"Usulan volume BBM bersubsidi dalam RAPBN tahun 2026 sebesar 19,05 juta .19,28 juta KL," ucap Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR di Jakarta, Rabu.
Adapun rincian dari usulan tersebut, yakni sebesar 0,52 juta . 0,54 juta KL untuk minyak tanah dan 18,53 juta .18,74 juta KL untuk BBM jenis solar.
Kuota BBM bersubsidi yang diusulkan oleh Bahlil lebih rendah apabila dibandingkan dengan kuota APBN 2025, yakni sebesar 19,41 juta KL, dengan rincian minyak tanah sebesar 0,53 juta KL, dan solar sebesar 18,88 juta KL.
Dengan demikian, Bahlil memangkas kuota BBM bersubsidi jenis solar untuk RAPBN 2026.
"Kalau untuk impor solar, kalau kita akan konversi ke B50, Insya Allah kita tidak akan impor lagi, dengan catatan produksi kita tidak boleh turun," ucap Bahlil. (end/ant)