MESKI ADA JEDA TARIF, SINGAPURA TAK REVISI PERTUMBUHAN

  • Info Pasar & Berita
  • 16 Mei 2025

13559157

IQPlus, (16/5)- Meskipun ada jeda tarif AS dan pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai tarif farmasi, Singapura tidak akan merevisi lebih lanjut proyeksi pertumbuhannya untuk saat ini, di tengah meningkatnya ketidakpastian global, kata Wakil Perdana Menteri Gan Kim Yong pada hari Jumat (16 Mei).

"Fakta bahwa AS dan Tiongkok hadir di meja perundingan merupakan hal yang menggembirakan, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apa hasilnya nanti, dan ketidakpastian masih ada," katanya saat menghadiri pertemuan dengan Gugus Tugas Ketahanan Ekonomi Singapura (Sert), yang diketuainya.

Jadi meskipun pembicaraan tersebut menggembirakan, Singapura harus "berhati-hati", imbuhnya. Singapura menurunkan prospek pertumbuhan tahunannya menjadi 0 hingga 2 persen bulan lalu, dari proyeksi sebelumnya sebesar 1 hingga 3 persen.

Satuan tugas tersebut dibentuk tak lama setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif "Hari Pembebasan" pada tanggal 2 April, dengan bea masuk dasar sebesar 10 persen dan tarif timbal balik yang lebih tinggi untuk beberapa negara. Seminggu kemudian, jeda selama 90 hari diberlakukan untuk negara-negara tersebut.

DPM Gan, yang juga menteri perdagangan dan industri, mencatat bahwa ketidakpastian tarif menyebabkan bisnis menahan keputusan investasi dan perekrutan.

"Perlambatan investasi juga akan berdampak pada perlambatan ekonomi global dan ekonomi domestik," ujarnya.

DPM Gan mencatat bahwa beberapa perusahaan mungkin melakukan ekspor dengan beban awal selama kurun waktu 90 hari ini, yang mengarah pada peningkatan jangka pendek. Ekspor domestik non-minyak Singapura melonjak 12,4 persen pada bulan April , data Enterprise Singapore menunjukkan pada hari Jumat.

Namun, hal ini .tidak memberikan penghiburan sama sekali., kata DPM Gan, karena hal ini hanya mewakili .penjualan di muka., dan ekspor serta produksi pada akhirnya akan melambat. (end/bussinesstimes.com)


Kembali ke Blog