MESKI ADA KASUS IMIGRASI, HYUNDAI TETAP AKAN INVESTASI DI AS

  • Info Pasar & Berita
  • 19 Nov 2025

32251965

IQPlus, (19/11) - Rencana raksasa otomotif Hyundai untuk berinvestasi sebesar US$26 miliar di Amerika Serikat akan tetap berjalan sesuai rencana, bahkan setelah para pekerjanya ditahan dalam penggerebekan imigrasi di pabrik yang menjadi sahamnya.

CEO Hyundai, Jose Munoz, mengatakan pada hari Rabu (19 November) bahwa insiden tersebut tidak memengaruhi komitmen perusahaan Korea Selatan tersebut terhadap AS.

"Kami di sini bukan untuk jangka pendek. Kami telah berada di negara ini selama bertahun-tahun. Ini adalah pasar nomor satu, di sinilah kami menghasilkan keuntungan terbesar. Kami tidak bisa hanya karena sesuatu terjadi, yang jelas merupakan kecelakaan... dan mengatakan ini akan mengubah rencana kami," kata Munoz, yang berbicara sebagai panelis di Forum Ekonomi Baru Bloomberg.

"Sebaliknya, saya katakan kita harus menggandakannya. Kita ingin mempertahankan investasi kita di negara ini, dan kami yakin dalam jangka menengah hingga panjang, keadaan akan membaik," tambahnya.

Sekitar dua bulan lalu, lebih dari 300 pekerja Korea Selatan ditangkap oleh petugas imigrasi AS dalam sebuah penggerebekan di sebuah pabrik baterai di negara bagian Georgia, yang memicu ketegangan antara kedua negara dan menimbulkan kekhawatiran bahwa hal ini dapat menghalangi perusahaan Korea Selatan lainnya untuk berinvestasi di AS.

Namun, Munoz mengatakan hasil positif dari insiden ini adalah proses imigrasi bagi pekerja dengan keterampilan khusus telah diselesaikan setelah beberapa diskusi yang melibatkan perusahaan, pemerintah federal dan negara bagian di AS, serta petugas imigrasi di kedua negara.

"Kami menemukan solusi permanen yang sangat baik, tidak hanya untuk para pemasok kami, tetapi juga untuk karyawan kami sendiri. Ribuan orang datang ke sini dan membangun operasi, lalu mereka kembali ke Korea... Kami berkoordinasi jauh lebih baik di antara perusahaan-perusahaan yang terdampak," ujarnya.

Masalah sebelumnya adalah AS tidak memiliki proses imigrasi yang mengakui pekerja spesialis yang memiliki keterampilan untuk mengoperasikan proses atau teknologi tertentu yang tidak tersedia di negara tersebut.

Munoz menambahkan bahwa Gedung Putih secara pribadi menghubunginya untuk meminta maaf atas insiden tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa penggerebekan imigrasi ini akan terjadi.

Gubernur Georgia Brian Kemp juga mengatakan hal serupa, seraya menambahkan bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi dan bahwa penggerebekan itu tidak berada di bawah yurisdiksi negaranya. (end/bussinesstimes.com)

Kembali ke Blog