16125773
IQPlus, (11/6) - Meskipun dibayangi kebijakan tarif Amerika Serikat, namun PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) . produsen furniture dan building component tetap optimis tahun 2025 mampu meningkatkan penjualanya hingga 25 persen.
Wang Sutrisno, Direktur PT Integra Indocabinet Tbk menjelaskan, Amerika memang menjadi tujuan utama ekspornya. Sekitar 85-90 persen produk Perseroan di ekspor ke Amerika. Sisanya baru diekspor ke beberapa negara lainya seperti Jepang, Korea, Taiwan, India dan Eropa.
"Karena itu, kami akan mencari peluang pasar ekspor baru di luar Amerika. Saat ini kami sudah mencoba di Eropa terutama di Jerman dan Belanda. Hasilnya cukup bagus. Nanti kami coba kembangkan di negara lainya," kata Wang usai RUPS secara online, Selasa (10/6) di Surabaya.
Dengan begitu, dia yakin kinerja emiten berkode WOOD ini bisa terjaga dengan baik. Hal ini terlihat dari penjualan di kuartal 1/2025 sebesar Rp 773,5 miliar naik 20,6 persen dari Q1/2024 yang sebesar Rp 641,13 miliar.
Dari jumlah tersebut, pasar ekspor berkontribusi Rp 769,1 miliar yang terdiri atas produk furniture sebesar Rp 84,5 miliar dan produk building component Rp 684,6 miliar. Sedangkan pasar domestic cukup minim yakni Rp 4,3 miliar terdiri dari furniture Rp 1,8 miliar dan building component Rp 2,4 miliar.
Pasar Amerika berkontribusi 699,2 miliar naik 17,9 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 592,9 miliar. Sisanya berasal dari hasil ekspor ke negara Jerman, Belanda, Jepang, Korea, Taiwan dan India serta pasar domestic.
"Kenaikan penjualan di Q1/2025 ini karena keberhasilan ekspansi market produk building component di Amerika senilai Rp 687 miliar. Pasar ekspor berkontribusi 99,4 persen dari total pendapatan di Q1/2025. Sisanya dari market domestik," ungkapnya.
Sebab itu, pihaknya tetap yakin tahun 2025 akan mampu memacu penjualan dan tumbuh 25 persen. Tahun 2024, pihaknya berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 2,79 triliun naik 27,1 persen dari tahun 2023 yang sebesar Rp 2,18 triliun.
Dari ekspor berkontribusi Rp 2,72 triliun dimana produk furniture sebesar Rp 760,8 miliar dan building component Rp 1,96 triliun. Sedangkan pasar domestik berkontribusi 62,3 miliar dimana produk furniture sebesar Rp 51,1 miliar dan produk building component senilai Rp 11,1 miliar.
Di pasar domestik pihaknya masuk segmen retail maupun project. Pihaknya didukung 170 mitra di Indonesia. Selain itu juga ada 2 gerai di Surabaya, 1 gerai di Bali dan Jakarta.
"Produk building component memang menjadi produk utama yang memberikan kontribusi paling dominan terutama di pasar ekspor. Kedepan kapasitas produksi akan kami tingkatkan. Saat ini kapasitas produk furniture 49,688 m3 dan building component 389.060 m3," tutup Wang Sutrisno. (end/ahd)