02232027
IQPlus, (23/1) - Minat masyarakat terhadap jamu semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti kesadaran akan pentingnya kesehatan alami, efek samping obat-obatan kimia dan dukungan pemerintah. Pandemi COVID-19 juga turut mempercepat tren ini karena masyarakat mencari cara untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Selain itu, kemajuan teknologi dan penelitian telah membuktikan khasiat dan keamanan sejumlah jenis jamu, sehingga semakin banyak orang yang percaya pada manfaatnya. Ketersediaan produk jamu yang beragam dan mudah diakses, serta kampanye promosi melalui media sosial, juga turut berkontribusi pada peningkatan minat tersebut.
Jamu sendiri memiliki potensi besar dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit, didukung oleh penelitian ilmiah. Sebagai warisan budaya yang kaya akan khasiat, jamu memiliki potensi untuk menjadi alternatif pengobatan yang aman dan efektif, didukung oleh penelitian ilmiah.
Kandungan fitokimia dalam jamu memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan sistem imun, meredakan peradangan, sehingga membantu mengatasi berbagai penyakit kronis. Selain itu, jamu juga dapat digunakan sebagai pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan secara umum. Dengan dukungan penelitian ilmiah yang semakin berkembang, potensi jamu untuk dikembangkan menjadi produk kesehatan modern semakin terbuka lebar. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian nasional melalui pengembangan industri jamu yang berkelanjutan.
Untuk itu agar para dokter lebih mengenal akan khasiat, keamananan dan cara penggunaan jamu yang tepat, Sido Muncul melalui produk Sido Muncul Natural bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Rumah Sakit Unggul Karsa Medika mengadakan seminar sehari dengan tema "Peran Dokter pada Transformasi Jamu dalam Dunia Kedokteran sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern", di RS Unggul Karsa Medika, Bandung.
Seminar yang dihadiri dari kalangan kedokteran ini, dilaksanakan pada Sabtu, 18 Januari 2025. Menghadirkan lima narasumber, pada sesi pertama dibawakan oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, dr. Rd. Vini Adiani Dewi, dan Drs. I Made Bagus Gerametta, Apt. Dilanjutkan pada sesi kedua dengan narasumber Dr. Dedi Suyanto, Sp.FK dan DR. dr. Sumartini Dewi, SpPD-KR.
Hadir pada kesempatan ini Ketua IDI Wilayah Jawa Barat dr. M. Luthfi SpPD SubSp HOM (K), FINASIM MMRS, FISqua, KaBid Organisasi PB IDI dr . Eka Mulyana SpOT, FICS, SH, M.Kes, M.HKes, dan PJS Direktur RS Unggul Karsa Medika dr. Lusiana MM., MH.
Pada kesempatan yang sama, Sido Muncul juga meresmikan Gerai Sehat Sido Muncul di RS Unggul Karsa Medika Bandung. Kehadiran Gerai Sehat Sido Muncul merupakan wujud inovasi yang bertujuan untuk memperkenalkan obat herbal kepada masyarakat.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa peluncuran Gerai Sehat Sido Muncul di RS Unggul Karsa Medika Bandung merupakan bentuk kerjasama ke-delapan antara pihaknya dengan Rumah Sakit untuk program Gerai Sehat Sido Muncul.
"RS Unggul Karsa Medika adalah RS ke-delapan (untuk peresmian Gerai Sehat Sido Muncul). Kerjasama yang pertama dengan RS Panti Wilasa Semarang, RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari Canti Ubud Gianyar Bali, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dan RS Ukrida Jakarta. Lewat kerjasama dengan dengan Rumah sakit, Sido Muncul ingin memperkenalkan obat herbal agar bisa mendukung kesehatan masyarakat", ujar Irwan Hidayat.
Irwan mengatakan Gerai Sehat Sido Muncul sebagai wujud terobosan untuk mendukung pasien mendapatkan kesembuhan.
"Ini sebagai terobosan untuk masuk ke rumah sakit secara formal. Kami masuk supaya pasien bisa menentukan alternatif pengobatannya sendiri," jelasnya.
"Produk-produk yang hadir di gerai tersebut sudah melewati dan berbagai tahapan penelitian, serta kualitas produksinya terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku sehingga bisa masuk ke rumah sakit", tambah Irwan.
Irwan menambahkan bahwa dengan adanya kerjasama yang dilakukan, harapannya obat herbal yang berasal dari kekayaan alam Indonesia dapat diterima secara luas, serta menjadi pendamping atau pendukung layanan kesehatan formal. (end)