18240844
IQPlus, (2/7) - Minat Surat Utang Negara (SUN) pada lelang 1 Juli 2025 melonjak tinggi hingga Rp121,68 triliun, dari lelang terakhir yang mencatatkan penawaran masuk Rp81,03 triliun pada 17 Juni 2025.
Nominal yang dimenangkan pun lebih tinggi dari target indikatif yang ditetapkan, yakni menjadi Rp32 triliun dari target Rp27 triliun.
Dalam siaran pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Selasa (1/7) terdapat delapan seri SUN yang dilelang. Pemerintah menarik dana dari seluruh seri kecuali SPN12251002 (pembukaan kembali).
Penawaran tertinggi tercatat untuk seri FR0104 (pembukaan kembali) senilai Rp43,16 triliun, yang dimenangkan sebesar Rp7,3 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,25395 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2030.
Penawaran terbesar berikutnya diterima oleh seri FR0103 (pembukaan kembali) senilai Rp39,12 triliun dan dimenangkan Rp9,1 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,59461 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2035.
Kemudian, seri FR0106 (pembukaan kembali) menerima penawaran masuk sebesar Rp18,03 triliun dan diserap sebesar Rp6 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,94664 persen dengan jatuh tempo 15 Agustus 2040.
Seri FR0107 (pembukaan kembali) menerima penawaran masuk Rp10,83 triliun dan dimenangkan Rp5,3 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,00983 persen dengan jatuh tempo 15 Agustus 2045.
Selanjutnya, seri SPN12260702 (penerbitan baru) menerima penawaran masuk Rp6,27 triliun dan dimenangkan Rp2 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini 5,85000 persen dengan jatuh tempo 2 Juli 2026.
Untuk seri FR0105 (pembukaan kembali), penawaran masuk tercatat sebesar Rp1,75 triliun dan dimenangkan Rp850 miliar. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,05891 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2064.
Terakhir, seri FR0102 (pembukaan kembali) menerima penawaran masuk Rp1,53 triliun dan dimenangkan Rp1,45 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,00996 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2054.
Sementara untuk seri SPN12251002 yang tak diserap oleh pemerintah, penawaran masuk tercatat sebesar Rp1 triliun. (end)