32337181
IQPlus, (20/11) - Pariwisata internasional ke AS bisa mendapatkan dorongan yang sangat dibutuhkan dari Piala Dunia FIFA 2026 setelah lesunya tahun 2025, ketika pengunjung menjauh di tengah kekhawatiran atas kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump dan kekhawatiran tentang pengawasan perbatasan yang lebih ketat.
Kunjungan asing ke AS turun 4 persen tahun ini hingga Juli, menurut data visa dari Kantor Perjalanan dan Pariwisata Nasional. Perusahaan data perjalanan Tourism Economics memproyeksikan penurunan setahun penuh sekitar 6,3 persen pada tahun 2025.
Hal itu bisa berbalik tahun depan, ketika acara olahraga terbesar di dunia tersebut diperkirakan akan menarik lebih dari satu juta pengunjung saat dimulai di 16 kota tuan rumah di Amerika Utara, 11 di antaranya berada di AS.
Piala Dunia, yang akan berlangsung dari 11 Juni hingga 19 Juli, dapat menyumbang sekitar satu dari tiga tambahan pengunjung asing ke AS pada tahun 2026, menurut perkiraan Tourism Economics.
Pencarian penerbangan dan penginapan di sekitar tanggal turnamen naik hampir 70 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2025, kata Jaroslaw Grabczak, kepala produk komersial di agen perjalanan daring eSky yang berbasis di Polandia.
Ia juga memperkirakan harga penginapan bisa naik 30 persen di hari-hari awal acara, dan hingga 60 persen di hari-hari terakhir pertandingan.
Proyeksi dari berbagai sumber menunjukkan jumlah pengunjung asing berkisar antara satu juta hingga enam juta. Laporan bersama FIFA dan Organisasi Perdagangan Dunia juga memperkirakan wisatawan internasional akan tinggal rata-rata selama 12 hari, membeli dua tiket per orang, dan menghabiskan sekitar US$416 per hari.
Airbnb memperkirakan sekitar 232.000 tamu akan menggunakan platformnya untuk memesan penginapan di kota-kota tuan rumah di AS, dengan masing-masing menghabiskan sekitar US$142 per malam, menurut survei yang ditugaskan oleh perusahaan penyewaan liburan tersebut. (end/Reuters)