33231074
IQPlus, (29/11) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah Rabu pagi karena investor menilai komentar dari anggota dewan Federal Reserve AS dan menunggu angka inflasi Australia pada bulan Oktober.
Pada hari Selasa, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dia semakin yakin bahwa kebijakan sekarang sudah tepat untuk mengendalikan inflasi. Namun, dia menegaskan inflasi masih terlalu tinggi.
Waller juga mengatakan The Fed mungkin mulai menurunkan suku bunga jika inflasi terus menurun dalam tiga hingga lima bulan ke depan.
Sebaliknya, Gubernur Michelle Bowman mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan karena dinamika yang terus berkembang membuat inflasi tetap tinggi.
"Prospek ekonomi dasar saya terus memperkirakan bahwa kita perlu menaikkan suku bunga dana federal lebih lanjut untuk menjaga kebijakan cukup ketat guna menurunkan inflasi ke target 2 persen pada waktu yang tepat," kata Bowman.
Di Australia, S&P/ASX 200 memperpanjang kenaikan dari hari Selasa dan naik 0,27%, menjelang pembacaan inflasi bulan Oktober di negara tersebut.
Nikkei 225 Jepang turun 0,29% di awal perdagangan, sedangkan Topix mengalami kerugian lebih kecil yaitu 0,14%.
Kospi Korea Selatan tutun 0,23% setelah mencapai level tertinggi dua bulan pada hari Selasa, dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun tipis.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17,327, juga menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 17,354.14.
Semalam di AS, ketiga indeks utama naik setelah komentar Waller bahwa The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga, dengan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,24%.
Indeks S&P 500 yang lebih luas naik tipis 0,1%, sedangkan Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik 0,29%.
meskipun perdagangan sepi pada hari Selasa, tiga indeks utama berada di jalur yang tepat untuk membukukan kenaikan bulanan yang besar.
Dow siap untuk menyelesaikan bulan perdagangan November, yang diakhiri dengan penutupan hari Kamis, 6,9% lebih tinggi. Ini merupakan kinerja bulanan terbaik sejak Oktober 2022, ketika rata-rata saham blue-chip bertambah 14%.
S&P 500 berada pada kecepatan untuk mengakhiri bulan November dengan kenaikan sebesar 8,6%. Komposit Nasdaq telah mengungguli, sejauh ini naik 10,8% di bulan kedua terakhir tahun 2023.
Jika kinerja tersebut bertahan, ini akan menandai bulan terbaik bagi keduanya sejak Juli 2022. Pada bulan tersebut, S&P 500 menguat 9,1%, sedangkan Nasdaq yang berbasis teknologi melonjak 12,4%. (end/cnbc)