33827275
IQPlus, (5/12) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka melemah Selasa pagi karena investor menilai sejumlah data ekonomi dari seluruh wilayah.
Tingkat inflasi keseluruhan Korea Selatan pada bulan November turun menjadi 3,3%, dibandingkan dengan perkiraan 3,7% berdasarkan jajak pendapat Reuters dan tingkat inflasi di ibu kota Jepang, Tokyo, mencapai 2,6%, turun dari 3,3% di bulan Oktober. Angka inflasi di Tokyo secara luas dianggap sebagai indikator utama tren nasional.
Caixin dan S&P Global juga akan merilis indeks manajer pembelian jasa Tiongkok hari ini, sementara pembacaan PMI swasta juga akan dirilis dari Hong Kong dan India.
Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,84% di awal perdagangan karena investor menunggu keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuannya di 4,35%.
Sementara itu Nikkei 225 Jepang turun 0,67%, sedangkan Topix juga sedikit lebih rendah sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,55% dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq kehilangan 0,62%.
Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 16,693, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,646.05.
Semalam di AS, ketiga indeks utama melemah karena investor mengambil jeda setelah kenaikan lima minggu berturut-turut.
Rata-rata Industri Dow Jones merosot 0,11%, sedangkan S&P 500 turun 0,54%. Komposit Nasdaq turun 0,84% karena investor menjual saham Big Tech, yang memimpin kenaikan pasar tahun ini.
Saat saham mengalami stagnasi, bitcoin dan emas menguat untuk memulai minggu ini. Bitcoin melewati angka $41,000 dan mencapai level tertinggi dalam 19 bulan, sementara emas mencapai level nominal intraday tertinggi yang pernah ada. (end/cnbc)