06337454
IQPlus, (5/3) - PEFINDO menaikkan peringkat Obligasi Berwawasan Lingkungan I Tahun 2023 PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menjadi idA+(pg) dari idA(pg).
Aksi pemeringkatan ini mencerminkan profil bisnis ARKO yang membaik dengan memiliki tiga pembangkit listrik terpasang dengan kapasitas 27,4 megawatt (MW) (Cikopo, Tomasa, Yaentu) yang beroperasi stabil, pembangunan dua pembangkit berkapasitas 15,4 MW (Kukusan-2 dan Tomoni), kemenangan tender untuk proyek pembangkit dalam pipeline dengan kapasitas 20 MW (Nosu), dan perluasan pembangkit dengan kapasitas 4,5 MW (Kukusan-1) sementara Perusahaan juga dapat memperkuat profil keuangannya secara berkelanjutan.
Instrumen utang dijamin sebagian oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF, peringkat idAAA/Stabil) mencakup nilai pokok Obligasi secara pro-rata sekurangkurangnya 75%, pembayaran kupon secara triwulanan sekurang-kurangnya 200%, dan biaya keterlambatan pembayaran kupon Obligasi dan/atau biaya pinalti sekurang-kurangnya Rp7,0 miliar. Jumlah yang dijamin dapat berkurang secara bertahap sesuai dengan jatuh tempo setiap seri obligasi dan jumlah yang harus dipertahankan secara pro-rata sebesar 75% dari jumlah pokok dan jumlah kupon triwulanan.
Peringkat instrumen terutama mencerminkan penjaminan sebagian oleh IIF yang bersifat tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali, di samping profil kredit ARKO yang mencerminkan pengelolaan operasi yang baik, fleksibilitas keuangan yang kuat, keuntungan dari komitmen pemerintah untuk mengembangkan pasokan energi terbarukan, walaupun dibatasi oleh posisi moderat ARKO sebagai produsen tenaga listrik independen mini hidro, profil keuangan yang agresif, dan paparan terhadap kondisi hidrologis.
Perubahan signifikan pada profil kredit ARKO atau struktur penguatan kredit (credit enhancement) atas penjaminan obligasi dapat menyebabkan perubahan peringkat yang sejalan pada surat utang Perusahaan.
ARKO mengembangkan dan mengoperasikan proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro. Perusahaan juga memiliki perusahaan afiliasi yang menyediakan jasa konstruksi untuk proyeknya dan untuk jasa operasi dan pemeliharaan. Per 30 September 2024, pemegang saham ARKO terdiri dari PT Arkora Bakti Indonesia (47,52%), PT Energia Prima Nusantara (26,55%, bagian dari PT United Tractors Tbk (UNTR)), ACEI Singapore Holdings Private Ltd (10,07%), Aldo Henry Artoko (0,10%), dan publik 15,75%.
Sebagai penjamin, IIF merupakan lembaga keuangan swasta non-bank yang memiliki fokus pada investasi di proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF menyediakan pembiayaan jangka panjang berbasis dana seperti pinjaman senior, pinjaman mezzanine, dan pinjaman dalam bentuk partisipasi dalam ekuitas, ditambah dengan produk pembiayaan non-dana seperti penjaminan dan layanan berbasis biaya.
Pemegang saham IIF terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (44,99%), International Finance Corporation (IFC, 15,71%), Asian Development Bank (ADB, 15,71%), Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG, 11,88%), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC, 11,71%) per 31 Desember 2024. (end)