33432323
IQPlus, (1/12) - PT BUMA Internasional Grup Tbk (BUMA International Group, IDX: DOID, "Grup") melaporkan kinerja operasional dan keuangan yang terus membaik pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025 (9M25). Kinerja kuartal ketiga (3Q25) memperkuat momentum pemulihan yang mulai terlihat pada kuartal kedua (2Q25), didukung meningkatnya jam kerja efektif dan perbaikan waktu siklus (cycle time) di sejumlah site operasional utama. Meski kinerja year-to-date (YTD) masih terdampak gangguan signifikan pada 1Q25, hasil quarter-on-quarter (QoQ) menunjukkan tren perbaikan yang konsisten.
3Q25: Pemulihan Menguat pada Volume, Produktivitas, dan Laba
Kinerja operasional berlanjut membaik hingga 3Q25, memperpanjang tren pemulihan dari 2Q25. Pemindahan lapisan tanah penutup (overburden/OB removal) naik 4% dari 1Q ke 2Q, lalu melonjak 25% dari 2Q ke 3Q. Jam kerja alat (equipment working hours) meningkat 29% sepanjang Januari-September, didorong kesiapan alat yang lebih tinggi dan utilisasi yang menguat. Sementara itu, jam non-produktif turun 53% berkat cuaca lebih kering dan pemulihan pascahujan yang lebih cepat. Cycle time membaik 12% seiring perbaikan perencanaan operasional, pengurangan antrean, serta peningkatan kondisi disposal area, haul road, dan penanganan material geologi.
Perbaikan kinerja tersebut menekan biaya per unit pada berbagai area. Biaya tunai per BCM turun 28% dari 1Q ke 3Q, biaya tenaga kerja per BCM turun 45% sejalan disiplin shift yang lebih ketat, dan biaya bahan bakar per BCM turun 14% setelah konsumsi bahan bakar menyusut 10%. Biaya perbaikan dan pemeliharaan (repair and maintenance) per BCM juga menurun 13% berkat penerapan condition-based maintenance yang meningkatkan umur komponen rata-rata 28%.
Pada 3Q25, OB removal mencapai 128 juta bank cubic meter (MBCM) dan produksi batu bara mencapai 22 juta ton (MT), masing-masing naik 18% dan 12% QoQ. Pendapatan meningkat menjadi USD400 juta, naik 6% QoQ, sementara EBITDA menjadi USD63 juta (margin 19%) dari sebelumnya USD50 juta (margin 16%) pada 2Q25. Rugi bersih menyusut menjadi USD1 juta, ditopang peningkatan EBITDA dan keuntungan nilai wajar (fair value gains) dari investasi di 29Metals.
Direktur BUMA International Group, Iwan Fuad Salim, menyampaikan bahwa kinerja kuartal ketiga menegaskan pemulihan yang semakin kuat. "Jam kerja efektif yang meningkat, cycle-time yang lebih singkat, dan pengendalian biaya yang lebih ketat menghasilkan volume lebih baik, biaya per unit lebih rendah, dan EBITDA yang lebih kuat, meskipun kondisi masih menantang. Fokus kami adalah mempertahankan capaian perbaikan ini, menjaga margin, dan memperkuat keunggulan operasional di seluruh bisnis," ujarnya.
Kinerja 9M25: Dampak Gangguan 1Q Masih Terasa pada Performa YTD
Meski perbaikan kuat terlihat pada 2Q dan 3Q, hasil YTD masih mencerminkan dampak cuaca ekstrem dan gangguan operasional pada 1Q25, termasuk insiden keselamatan yang melibatkan kontraktor eksternal yang menyebabkan penghentian operasi di dua site selama 27 hari. Selain itu, ramp-down di beberapa site di Indonesia serta berakhirnya beberapa kontrak di Australia turut menekan kinerja.
OB removal tercatat 337 MBCM dan produksi batu bara 60 MT, masing-masing turun 20% dan 8% YoY. Pendapatan tercatat USD1,131 miliar, turun 16% YoY, terutama akibat penurunan volume pada bisnis kontraktor tambang. Average Selling Price (ASP) relatif stabil (-1% YoY), ditopang porsi kontrak rise-and-fall yang lebih tinggi. Kontribusi pendapatan dari Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG) meningkat menjadi USD45 juta dari USD12 juta tahun lalu.
EBITDA 9M25 sebesar USD127 juta (margin 14%) dibandingkan 22% pada 9M24. Tanpa beban pesangon, EBITDA mencapai USD148 juta (margin 16%). Grup membukukan rugi bersih USD81 juta, disebabkan EBITDA yang lebih rendah serta pencadangan piutang bisnis Australia, meski sebagian diimbangi oleh fair value gains dari 29Metals, penurunan beban bunga, manfaat pajak, dan pergerakan kurs yang menguntungkan.
CAPEX meningkat 12% YoY menjadi USD149 juta, dengan 54% dialokasikan untuk menjaga keandalan armada, dan 46% dialokasikan untuk ekspansi di sejumlah site utama Indonesia. Pada aspek lingkungan, intensitas emisi Scope 1 dan 2 turun 17% QoQ, didukung kualitas jalan yang membaik dan curah hujan yang lebih bersahabat. Melalui PT BISA Ruang Vokasi (BIRU), Grup juga memperluas dampak sosial dengan peningkatan jumlah penerima manfaat dan penyelesaian Social Impact Theory of Change sebagai kerangka pemantauan jangka panjang.
Neraca Keuangan Menguat Setelah Periode Pelaporan
Grup menerapkan pengelolaan likuiditas yang hati-hati sepanjang tahun, termasuk diversifikasi sumber pendanaan dan penguatan profil jatuh tempo. Pada Oktober, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menerbitkan Obligasi III BUMA Tahun 2025 senilai USD53,7 juta (Rp884 miliar). Pada November, Grup melakukan pelunasan lebih awal atas USD212,25 juta Senior Notes 7,75%, sebagian besar melalui fasilitas sindikasi, sehingga mengurangi risiko refinancing jangka pendek dan memperkuat profil utang secara keseluruhan. (end)