03458552
IQPlus, (4/2) - Pengamat properti Aleviery Akbar menyarankan perbankan atau lembaga pembiayaan memberikan bunga pinjaman dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang rendah bagi pengembang ataupun pembeli properti ramah lingkungan (sustainability housing).
Selain itu, lanjutnya, akan bertambah baik apabila pemerintah memberikan insentif berupa pajak dan lainnya yang menyangkut kebijakan lingkungan, sebagai upaya untuk meningkatkan pengembangan properti ramah lingkungan di tanah air.
"Perbankan bisa memberikan insentif berupa bunga pinjaman dan KPR yang rendah bagi developer dan pembeli," ujar Aleviery di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, perbankan atau lembaga pembiayaan sejauh ini tidak terlihat cukup aktif untuk memberikan insentif pembiayaan bagi pengembang yang membangun properti ramah lingkungan, maupun juga insentif bagi pembelinya.
Ia memaparkan bahwa efek positif hadirnya properti ramah lingkungan, di antaranya efisiensi biaya pemeliharaan, efisiensi utilitas (listrik,air dan lainnya), kualitas udara yang baik, efisiensi pembuangan limbah//sampah, serta daya tahan bangunan.
Di sisi lain, lanjutnya, kekurangan dari pembangunan properti ramah lingkungan di antaranya biaya konstruksi dan material yang lebih mahal, serta teknologi yang masih terbatas. (end/ant)