08528997
IQPlus, (27/3) - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun 2025 akan berada pada level 10,6 persen plus minus 1,0 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Proyeksi ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan kredit Bank Indonesia (BI) yaitu sebesar 11 persen hingga 13 persen (yoy)," kata Ketua Bidang Pengembangan Kajian Ekonomi Perbankan (PKEP) Perbanas Aviliani melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Aviliani menjelaskan bahwa sumber optimisme pada pertumbuhan kredit perbankan berangkat dari ambisi target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Di sisi lain, pesimisme berasal dari daya beli masyarakat yang masih lemah (sisi demand) dan semakin ketatnya likuiditas (sisi supply) yang tercermin pada pertumbuhan kredit yang tinggi, namun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) terus melambat.
Selain dipengaruhi oleh faktor struktural seperti daya beli, Aviliani menjelaskan bahwa kredit perbankan juga dipengaruhi oleh ketidakpastian. Hal ini misalnya dapat terlihat dari pertumbuhan kredit tahun 2023 (yoy) lebih rendah dibanding 2024.
"Hal ini dikarenakan para pelaku ekonomi .wait and see. karena menunggu hasil Pilpres 2024. Kemudian, setelah Prabowo diketahui menang satu putaran pada Februari 2024 pertumbuhan kredit (yoy) menjadi stabil tumbuh double digit," kata dia. (end/ant)