24547432
IQPlus, (2/9) - Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa mencatatkan pencapaian yang signifikan dalam produksi migas pada Semester I 2024.
Mereka berhasil menyumbang 54,5 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 350,2 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) untuk produksi migas nasional.
Pencapaian ini merupakan hasil gabungan dari kinerja tiga anak perusahaan hulu migas di bawah naungan Regional Jawa: PHE ONWJ, PHE OSES, dan Pertamina EP Jawa bagian barat.
PHE ONWJ berkontribusi dengan produksi minyak mentah sebanyak 25 MBOPD dan gas sebesar 72,1 MMSCFD.
Sementara itu, PHE OSES menyumbang 19,9 MBOPD minyak dan 36,0 MMSCFD gas. Pertamina EP Jawa bagian barat juga memberikan kontribusi yang signifikan dengan memproduksi 9,6 MBOPD minyak dan 220,6 MMSCFD gas.
"Selain itu juga ada kontribusi kinerja partnership sebesar 0,11 MBOPD minyak dan 21,5 MMSCFD gas, dan pengeboran 13 sumur pengembangan," kata Agus Suprijanto, Sr Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, saat membuka kegiatan Temu Insan Media & Migas Regional Jawa di Yogyakarta, Kamis (29/8/2024).
Dalam kesempatan bersilaturahmi dengan puluhan awak media yang datang dari Lampung dan sejumlah wilayah di Jawa Barat, Agus Suprijanto juga memaparkan beberapa proyek pengembangan dan optimalisasi produksi yang sedang dan akan dilakukan di wilayah-wilayah kerja migas di Regional Jawa.
Untuk meningkatkan produksi migas, PHE ONWJ melakukan pengembangan lapangan lepas pantai OO-OX di pesisir utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Lapangan OO-OX ini diproyeksikan berproduksi pada kuartal pertama tahun 2026, dan akan memberikan tambahan minyak sebesar 2.996 BOPD dan gas 21,26 MMSCFD.
Sementara itu, untuk meningkatkan keandalan jaringan pipa bawah laut, PHE ONWJ sejak 2022 telah melakukan perbaikan dan penggantian pipa secara bertahap.
Sampai akhir tahun 2024, diharapkan jaringan pipa yang rampung mencapai 120 KM.
Serupa, PHE OSES juga memperbarui jalur pipa yang menghubungkan antar anjungan sepanjang lebih dari 51,5 KM, yang akan dituntaskan tahun ini.
Sedangkan untuk mendukung kebijakan Pemerintah mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, Pertamina EP Jawa bagian barat, sejak 2002 terus mengembangkan teknologi pemanfaatan CO2 sebagai faktor untuk peningkatan pemulihan minyak (enhanced oil recovery/EOR) dan pencapaian dekarbonisasi. (end)