14226796
IQPlus, (22/5) - PHK yang telah lama diperkirakan akan terjadi di Pixar Animation Studios pada hari Selasa. Pixar akan memberhentikan sekitar 175 karyawan, atau sekitar 14% dari tenaga kerja studio, kata juru bicara perusahaan induk Walt Disney mengatakan kepada CNBC. Pemotongan ini terjadi ketika CEO Bob Iger berupaya mencapai mandat menyeluruhnya untuk fokus pada kualitas konten, bukan kuantitas.
PHK melanda bisnis Disney lainnya tahun lalu, namun pemotongan Pixar tertunda karena jadwal produksi. Awalnya dikabarkan 20% karyawan studio animasi tersebut akan di-PHK.
Iger, yang kembali menjabat sebagai CEO pada akhir tahun 2022, telah berupaya membalikkan kesengsaraan box office perusahaan, yang dipicu oleh keputusan konten perusahaan dan penutupan akibat pandemi. Meskipun Disney telah meraih kesuksesan box office yang beragam dengan beberapa waralaba, termasuk Marvel Cinematic Universe, perusahaan tersebut merasa kesulitan untuk membuat fitur animasinya menarik perhatian penonton.
Ketika bioskop tutup selama pandemi, Disney berupaya melengkapi layanan streaming Disney+ yang masih baru dengan konten, memperluas tim kreatifnya, dan mengirimkan film teatrikal langsung ke digital.
Keputusan tersebut melatih para orang tua untuk mencari judul-judul Disney baru di streaming, bukan di bioskop, bahkan ketika Disney memilih untuk mengembalikan filmnya ke layar lebar. Yang memperparah kesengsaraan Disney adalah banyak penonton yang mulai merasa bahwa konten perusahaan tersebut telah menjadi terlalu eksistensial dan terlalu peduli dengan isu-isu sosial di luar jangkauan anak-anak.
Akibatnya, tidak ada film animasi Disney dari Pixar atau Walt Disney Animation yang menghasilkan lebih dari $480 juta di box office global sejak tahun 2019. Sebagai perbandingan, tepat sebelum pandemi, "Coco" menghasilkan $796 juta secara global, sementara "Incredibles 2" menghasilkan $796 juta secara global $1,24 miliar secara global, dan "Toy Story 4" menghasilkan $1,07 miliar secara global.
Dengan kembalinya Iger sebagai sutradara, Pixar akan kembali fokus pada rilis teatrikal dan beralih dari serial pendek untuk Disney+. (end/CNBC)